Kecam yang Menuhankan Uang, Paus Fransikus Anti-Amerika?

Jum'at, 18 September 2015 - 12:42 WIB
Kecam yang Menuhankan Uang, Paus Fransikus Anti-Amerika?
Kecam yang Menuhankan Uang, Paus Fransikus Anti-Amerika?
A A A
VATIKAN - Paus Fransiskus telah menyatakan diri sebagai musuh kapitalisme yang tak terkendali, konsumerisme fanatik dan pengecam kaum yang “Menuhankan uang”. Sejumlah kalangan bertanya-tanya, apakah sikap Paus ini sebagai sikap anti-Amerika?

Paus Fransiskus atau biasa dipanggil Paus Francis selama ini vokal menyuarakan kritik terhadap sistem ekonomi global yang tidak adil yang mengecualikan orang-orang miskin. Dari Wall Street hingga Tea Party kompak mengkritik paus asal Argentina itu sebagai Marxis “buruk”. Kritik itu muncul menjelang kunjungannnya ke Amerika Serikat pekan depan.

Pemimpin Vatikan berusia 78 tahun itu percaya negara adidaya harus berbuat lebih banyak pada dunia. Ahli Vatikan, Andrea Tornielli, tidak percaya dengan anggapan Paus Francis sebagai tokoh anti-Amerika.

”Apa yang dia katakan untuk menentang sistem keuangan yang buas, ekonomi yang membunuh, sebuah penyembahan uang bak berhala, merupakan bagian dari ajaran sosial Gereja,” kata Tornielli.

“Hal ini, bagaimanapun, doktrin dalam banyak aspek telah dilupakan oleh orang-orang, bahkan di kalangan Katolik,” lanjut dia, seperti dikutip AFP, Jumat (18/9/2015).

Pada bulan Juli lalu, salah satu presenter televisi Amerika menyebutnya sebagai ”orang yang paling berbahaya di planet ini”. Paus mengatakan, dia akan mempelajari kritik yang dibuat terhadap dirinya, dan dialog harus terjadi.

Pendirian Paus yang keras dalam hal-hal prinsip, sempat dikeluhkan para uskup di Amerika. Mereka mengeluh ketika Paus Francis dianggap tidak memberikan dukungan terhadap pemerintahan Obama atas kebijakan aborsi, alat kontrasepsi dan pernikahan gay.

Kritik terhadap sikap Paus yang dianggap anti-Amerika semakin gencar ketika dalam sebuah tulisan memilih untuk mengunjungi tempat-tempat yang jauh seperti Albania, Bolivia dan Sri Lanka sebelum ke Washington. Austen Ivereigh, penulis biografi paus, mengatakan; ”Baginya, Amerika Serikat bukanlah pusat dunia.”

Ahli agama, John Allen, yang menulis untuk situs Crux, mengatakan bahwa bahwa Paus Fransiskus menunjukkan sinyal, di mana dia melihat Amerika Serikat sebagai bagian dari masalah serta bisa memberikan banyak solusi.

”Dia merasa ada beberapa ambivalensi yang sama tentang Amerika Serikat, seperti kebanyakan uskup Amerika Latin,” ujar Allen.

”Ini adalah campuran dari kekaguman tentang kekuatan ekonomi dan militer sebuah negara, dan menghormati kemurahan hati orang Amerika pada saat dibutuhkan, yang dikombinasikan dengan kebencian atas sejarah pengkotak-kotakan dari AS di Amerika Latin dan keraguan tentang keadilan fundamental sietem ekonomi global yang diwakili AS,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4437 seconds (0.1#10.140)