Waspadai Ancaman Rusia, AS Kirim Drone ke Eropa

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan dua pesawat pengintai jenis predator MQ-1 dan 70 penerbang ke Latvia untuk menjalankan misi pelatihan selama dua pekan. Langkah ini bertujuan untuk meyakinkan Eropa, salah satu sekutu AS, untuk waspada terhadap Rusia.

Misi yang dimulai pada Jumat dan berakhir pada 15 September itu dilakukan AS untuk meningkatkan kemampuan militer, sekaligus berlatih di kawasan Eropa Timur. Latihan ini dilakukan setelah Rusia mengakneksasi Krimea dan pecahnya kembali bentrokan di Ukraina antara kelompok nasionalis dengan kelompok separatis pro-Rusia, seperti dikutip dari laman Inquirer, Selasa (1/9/2015).

"Tugas pesawat dan personelnya akan menguji kemampuan mereka untuk kemudian menerapkan RPA (kemudikan pesawat dari jarak jauh) guna melakukan operasi udara," terang juru bicara Pentagon, James Brindle.

"Hal ini juga akan menjamin sekutu kami Latvia, NATO, dan mitra Eropa kami terhadap komitmen kami untuk keamanan dan kesalamatan regional," tambahnya.

Sebelumnya AS telah mengirimkan empat pesawat tempur taktis siluman, F-22, ke Jerman dan digunakan dalam latihan dengan pesawat tempur F-16 milik Polandia.

Meski begitu, juru bicara Angkatan Udara AS di Eropa, Lauren Ott menekankan jika penyebaran pesawat F-22 dan pesawat drone MQ-1 adalah dua hal yang berbeda.

Drone akan digunakan di langit Latvia selama latihan tempur dan dioperasikan oleh militer AS. Ini adalah pertakam kalinya AS menyerahkan pesawat drone. Mereka akan dikontrol dari pangkalan militer Lielvarde.