Eks Kepala Intelijen: AS Sengaja Biarkan ISIS Muncul

Selasa, 11 Agustus 2015 - 10:47 WIB
Eks Kepala Intelijen:...
Eks Kepala Intelijen: AS Sengaja Biarkan ISIS Muncul
A A A
WASHINGTON - Eks Kepala Badan Pertahanan Intelijen (DIA) Amerika Serikat (AS) pensiunan Jenderal Michael Flynn mengatakan pihak sudah melaporkan prediksi munculnya ISIS di Suriah sejak 2012. Tapi, laporannya itu diabaikan dan dia menganggap Pemerintah AS saat itu sengaja membiarkan ISIS muncul.

Munculnya ISIS sudah dia prediksi lama, yakni muncul dari kelompok jihadis anti-Pemerintah Suriah. Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Flynn menyebut Pemerintah AS “menutup mata” terhadap analisis DIA tentang prediski munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Saya pikir itu adalah keputusan. Saya pikir itu adalah keputusan yang disengaja,” katanya, yang dilansir Selasa (11/8/2015). Flynn masih ingat, laporan DIA dia serahkan pada Agustus 2012.

”Salafi, Ikhwanul Muslimin, dan AQI (al-Qaeda di Irak) adalah kekuatan utama pendorong pemberontakan di Suriah, yang didukung oleh Barat, negara-negara Teluk dan Turki,” bunyi dokumen DIA.

Dokumen baru dibuka untuk publik oleh Freedom of Information Act (FOIA). Dokumen itu berisi analisis situasi di Suriah pada musim panas 2012. ”Jika situasi dibongkar, kemungkinan ada upaya membangun sebuah kerajaan Salafi atau yang dideklarasikan di Suriah timur. Dan ini adalah kekuatan yang diinginkan pendukung oposisi, untuk mengisolasi rezim Suriah,” lanjut bunyi dokumen itu.

“ISI (Negara Islam Irak) juga bisa mendeklarasikan Negara Islam melalui serikat dengan organisasi teroris lainnya di Irak dan Suriah, yang akan menciptakan bahaya besar,” imbuh laporan DIA saat itu yang telah memprediksi munculnya kelompok ISIS.

Flynn terang-terangan mengungkap keterlibatan AS dan negara-negara Timur Tengah yang ingin menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. ”AS dan negara-negara lain, terutama Turki dan negara-negara Teluk Arab, mensponsori pemberontak al-Qaeda yang dipimpin di Suriah dengan dukungan politik dan senjata dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad,” ujarnya.

“Saya benci untuk mengatakan itu bukan pekerjaan saya, tapi pekerjaan saya adalah untuk memastikan keakuratan intelijen kami,” kata Flynn, yang juga menjabat sebagai direktur intelijen untuk Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC) ketika memburu Osama bin Laden.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5824 seconds (0.1#10.140)