Kim Jong-un Eksekusi Bos Akuarium setelah Penyu Mati Kelaparan

Rabu, 08 Juli 2015 - 10:42 WIB
Kim Jong-un Eksekusi Bos Akuarium setelah Penyu Mati Kelaparan
Kim Jong-un Eksekusi Bos Akuarium setelah Penyu Mati Kelaparan
A A A
PYONGYANG - Kim Jong-un, diktator muda Korea Utara (Korut), dituding memerintahkan eksekusi terhadap seorang bos akuarium setelah beberapa lusin bayi penyu mati kelaparan. Laporan eksekusi itu pertama kali dirilisDaily NKmedia yang berbasis di Korea Selatan (Korsel).

Kim Jong-un, dalam laporan itu, terlihat marah dan menggoyang-goyangkan jari kepada stafnya saat melakukan kunjungan ke peternakan penyu awal tahun ini. Foto kunjungan Kim Jong-un itu pernah dirilis media Pemerintah Korut.

Pemimpin Korut itu mengomel setelah seorang pekerja mengakumengaku banyak bayi reptil mati karena listrik sering padam. Selain itu, persediaan makanan juga tidak cukup.

Perintah Eksekusi dari Kim Jong-un itu disebut dilakukan terhadap seorang manajer peternakan penyu dengan cara ditembak mati. Seorang sumber di Korut yang menolak diidentifikasi juga membenarkan adanya eksekusi itu.

”Manajer ditembak dan tewas setelah Kim Jong-un melakukan kunjungan dan bimbingan lapangan untuk peternakan penyu di dekat Taedong River di Pyongyang,” katanya. ”Dia dieksekusi karena beberapa tanki tidak ada tersedia makanan dan air yang cukup, yang menyebabkan banyak penyu mati.”

"Beberapa bagian dari area pertanian juga tidak dapat menerima air pada waktu yang tepat karena kurangnya pasokan listrik,” lanjut sumber itu, yang dilansir Selasa malam (7/7/2015).

Pemerintah Korut secara resmi belum mengkonfirmasi laporan media tersebut tentang eksekusi terhadap bos akuarium tersebut.Bulan lalu, rezim Kim Jong-un telah dituding mengeksekusi aristektur bandara baru karena desain bangunan bandara tidak disukai Kim Jong-un. Korban juga dituduh melakukan korupsi.

Seorang pakar tentang Korut, Jean Lee, mengatakan kepadaVICE,bahwa eksekusi menjadi peringatan penting pada semua pejabat di Korut. “Jika mereka melanggar hukum negara, akan ada konsekuensinya,” ujar dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3143 seconds (0.1#10.140)