WHO Peringatkan Krisis Covid-19 Kian Memburuk dan Memburuk
loading...
A
A
A
JENEWA - Pandemi virus corona di penjuru dunia akan memburuk jika berbagai negara gagal menerapkan langkah pencegahan kesehatan yang ketat.
Peringatan itu diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seiring dilonggarkannya lockdown di berbagai negara. “Izinkan saya terus terang, terlalu banyak negara bergerak ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa.
“Jika pondasinya tidak diikuti, satu-satunya jalan pandemi ini terus berjalan, ini semakin memburuk dan memburuk dan memburuk,” papar Tedros.
Infeksi global mencapai 13 juta kasus menurut data Reuters, dengan lebih dari setengah juta orang meninggal dunia akibat wabah ini.
Tedros menjelaskan, sebanyak 230.000 kasus baru terjadi pada Minggu (12/7), sebanyak 80% dari 10 negara dan 50% dari hanya dua negara.
Amerika Serikat (AS) dan Brasil menjadi beberapa negara yang terkena dampak terburuk di dunia. “Tidak akan ada kembali ke normal lama untuk masa mendatang. Ada banyak yang harus dikhawatirkan,” ujar Tedros, dalam komentar terkerasnya dalam beberapa pekan terakhir.
Tedros menyatakan WHO masih belum menerima notifikasi resmi bahwa AS keluar dari lembaga itu seperti yang diumumkan Presiden Donald Trump. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
Trump menuduh WHO terlalu condong China sejak awal kritis. WHO menyangkal tuduhan itu. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Peringatan itu diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seiring dilonggarkannya lockdown di berbagai negara. “Izinkan saya terus terang, terlalu banyak negara bergerak ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa.
“Jika pondasinya tidak diikuti, satu-satunya jalan pandemi ini terus berjalan, ini semakin memburuk dan memburuk dan memburuk,” papar Tedros.
Infeksi global mencapai 13 juta kasus menurut data Reuters, dengan lebih dari setengah juta orang meninggal dunia akibat wabah ini.
Tedros menjelaskan, sebanyak 230.000 kasus baru terjadi pada Minggu (12/7), sebanyak 80% dari 10 negara dan 50% dari hanya dua negara.
Amerika Serikat (AS) dan Brasil menjadi beberapa negara yang terkena dampak terburuk di dunia. “Tidak akan ada kembali ke normal lama untuk masa mendatang. Ada banyak yang harus dikhawatirkan,” ujar Tedros, dalam komentar terkerasnya dalam beberapa pekan terakhir.
Tedros menyatakan WHO masih belum menerima notifikasi resmi bahwa AS keluar dari lembaga itu seperti yang diumumkan Presiden Donald Trump. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
Trump menuduh WHO terlalu condong China sejak awal kritis. WHO menyangkal tuduhan itu. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
(sya)