Ingin Kirim Tank Leopard ke Ukraina, Polandia Disemprot Jerman
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman memperingatkan Polandia yang berkeinginan untuk mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina . Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina tanpa lampu hijau dari Berlin akan dianggap melanggar hukum.
Polandia sebelumnya mengumumkan rencana untuk memasok Ukraina dengan sekitar selusin kendaraan lapis baja buatan Jerman itu, sedangkan Finlandia juga mempertimbangkan opsi semacam itu.
“Itu akan ilegal,” kata seorang wakil juru bicara pemerintah, Christiane Hoffmann, ketika ditanya apakah perangkat keras militer dapat diserahkan begitu saja ke Kiev tanpa persetujuan sebelumnya dari Jerman.
“Itu membutuhkan persetujuan dari pemerintah federal,” jelasnya kepada wartawan di Berlin, dengan mengatakan itu adalah aturannya, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (14/1/2023).
Namun, kata Hoffmann, Berlin tidak yakin negara mana pun akan benar-benar mengambil langkah seperti itu tanpa izin Berlin.
"Itu bukan sesuatu yang membuat kami khawatir atau yang kami takuti," katanya kepada media, seraya menambahkan bahwa menurutnya itu bukan asumsi yang realistis.
Seorang juru bicara kementerian ekonomi Jerman juga mengatakan kepada wartawan bahwa izin ekspor ulang khusus akan diperlukan untuk tindakan semacam itu di bawah Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri Jerman dan Undang-Undang Pengendalian Senjata Perang.
Sejauh ini, menurut pemerintah Jerman, baik Warsawa maupun Helsinki belum mendekati Berlin untuk persetujuan tersebut.
“Tidak ada pertanyaan yang harus kami katakan tidak,” jelas Hoffmann.
Dia mengatakan Berlin terus berkomunikasi tentang apa yang benar untuk dilakukan dengan anggota NATO lainnya. Kontak utama Jerman adalah Amerika Seirkat (AS), Prancis, dan Inggris, tetapi juga terlibat dalam dialog dengan Polandia dan Spanyol.
Awal pekan ini, Presiden Polandia Andrzej Duda mengumumkan rencana Warsawa untuk mengirim "kompi tank Leopard" ke Ukraina. Kata-katanya datang hanya beberapa hari setelah perdana menteri negara itu, Mateusz Morawiecki, mengatakan Polandia hanya akan melakukannya sebagai bagian dari upaya koalisi negara yang lebih luas. Dia juga menyatakan bahwa pembicaraan dengan Jerman sedang berlangsung.
Finlandia juga mengatakan tidak akan melakukannya sendiri dalam pengiriman tank. Menurut ketua komite pertahanan parlemen Finlandia, Antti Hakkanen, negaranya hanya akan mengirimkan tank Leopard 2 jika keputusan semacam itu dibuat di tingkat Eropa. Bahkan dalam kasus itu, dia mengatakan kontribusi Finlandia akan “kecil” karena harus memprioritaskan pertahanannya sendiri.
Polandia sebelumnya mengumumkan rencana untuk memasok Ukraina dengan sekitar selusin kendaraan lapis baja buatan Jerman itu, sedangkan Finlandia juga mempertimbangkan opsi semacam itu.
“Itu akan ilegal,” kata seorang wakil juru bicara pemerintah, Christiane Hoffmann, ketika ditanya apakah perangkat keras militer dapat diserahkan begitu saja ke Kiev tanpa persetujuan sebelumnya dari Jerman.
“Itu membutuhkan persetujuan dari pemerintah federal,” jelasnya kepada wartawan di Berlin, dengan mengatakan itu adalah aturannya, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (14/1/2023).
Namun, kata Hoffmann, Berlin tidak yakin negara mana pun akan benar-benar mengambil langkah seperti itu tanpa izin Berlin.
"Itu bukan sesuatu yang membuat kami khawatir atau yang kami takuti," katanya kepada media, seraya menambahkan bahwa menurutnya itu bukan asumsi yang realistis.
Seorang juru bicara kementerian ekonomi Jerman juga mengatakan kepada wartawan bahwa izin ekspor ulang khusus akan diperlukan untuk tindakan semacam itu di bawah Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri Jerman dan Undang-Undang Pengendalian Senjata Perang.
Sejauh ini, menurut pemerintah Jerman, baik Warsawa maupun Helsinki belum mendekati Berlin untuk persetujuan tersebut.
“Tidak ada pertanyaan yang harus kami katakan tidak,” jelas Hoffmann.
Dia mengatakan Berlin terus berkomunikasi tentang apa yang benar untuk dilakukan dengan anggota NATO lainnya. Kontak utama Jerman adalah Amerika Seirkat (AS), Prancis, dan Inggris, tetapi juga terlibat dalam dialog dengan Polandia dan Spanyol.
Awal pekan ini, Presiden Polandia Andrzej Duda mengumumkan rencana Warsawa untuk mengirim "kompi tank Leopard" ke Ukraina. Kata-katanya datang hanya beberapa hari setelah perdana menteri negara itu, Mateusz Morawiecki, mengatakan Polandia hanya akan melakukannya sebagai bagian dari upaya koalisi negara yang lebih luas. Dia juga menyatakan bahwa pembicaraan dengan Jerman sedang berlangsung.
Finlandia juga mengatakan tidak akan melakukannya sendiri dalam pengiriman tank. Menurut ketua komite pertahanan parlemen Finlandia, Antti Hakkanen, negaranya hanya akan mengirimkan tank Leopard 2 jika keputusan semacam itu dibuat di tingkat Eropa. Bahkan dalam kasus itu, dia mengatakan kontribusi Finlandia akan “kecil” karena harus memprioritaskan pertahanannya sendiri.
(ian)