Pilot Ukraina Ngeri dengan Rudal R-37M Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang pilot pesawat tempur Ukraina mengaku ngeri dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M yang jadi senjata jet tempur siluman Su-57 Rusia . Menurutnya, jika seseorang mengetahui peluncuran rudal itu saat bertempur di udara, maka dia akan mati.
Pada 9 Januari lalu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah penilaian bahwa Rusia hampir pasti mengerahkan pesawat tempur terkutnya, Su-57 Felon, dalam operasi melawan Ukraina dengan cara yang meminimalkan risiko terhadap pesawat.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Su-57 mungkin dibatasi untuk terbang di atas wilayah Ukraina dan menembakkan rudal udara-ke-permukaan atau udara-ke-udara jarak jauh ke Ukraina untuk menghindari deteksi dan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sementara laporan media Rusia telah mengeklaim penggunaan Su-57 dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung sejak Mei 2022, dan penilaian terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris menguatkan laporan oleh kantor berita TASS milik pemerintah Rusia, yang mengatakan bahwa Su-57 telah beroperasi “di luar zona penghancuran aktif oleh sistem pertahanan udara musuh.”
Di antara persenjataan jarak jauh Su-57 Felon, rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M menjadi perhatian khusus pilot Ukraina. Pilot tersebut, dalam wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), menggambarkannya sebagai "senjata berbahaya".
R-37M adalah rudal udara-ke-udara (AAM) jarak jauh yang mampu mencapai target udara berkecepatan tinggi dari jarak lebih dari 300 kilometer.
Ia juga dikenal sebagai AA-13 di Barat atau RVV-BD, sebutan yang digunakan untuk varian seri-R yang dikembangkan Rusia yang sebelumnya diproduksi di Ukraina. Seri RVV disebut lebih maju dan hanya terdiri dari komponen Rusia.
Rudal itu adalah produk dari perusahaan penelitian terkenal Rusia, Vympel, yang bertanggung jawab atas semua keluarga AAM Rusia. Itu berasal dari R-37 AAM Uni Soviet, dibangun pada 1980-an untuk MiG-31M Foxhound. Pengembangan rudal dimulai pada akhir tahun 2000-an.
R-37M awalnya dimaksudkan untuk dibawa oleh MiG-31. Kemudian diputuskan untuk memutakhirkan senjata agar lebih kompatibel dengan jet tempur generasi keempat Rusia Su-30, Su-35, dan generasi kelima Su-57. Para ahli percaya rudal tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja penerbangan tempur secara signifikan.
Pada 9 Januari lalu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah penilaian bahwa Rusia hampir pasti mengerahkan pesawat tempur terkutnya, Su-57 Felon, dalam operasi melawan Ukraina dengan cara yang meminimalkan risiko terhadap pesawat.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Su-57 mungkin dibatasi untuk terbang di atas wilayah Ukraina dan menembakkan rudal udara-ke-permukaan atau udara-ke-udara jarak jauh ke Ukraina untuk menghindari deteksi dan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sementara laporan media Rusia telah mengeklaim penggunaan Su-57 dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung sejak Mei 2022, dan penilaian terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris menguatkan laporan oleh kantor berita TASS milik pemerintah Rusia, yang mengatakan bahwa Su-57 telah beroperasi “di luar zona penghancuran aktif oleh sistem pertahanan udara musuh.”
Di antara persenjataan jarak jauh Su-57 Felon, rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M menjadi perhatian khusus pilot Ukraina. Pilot tersebut, dalam wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), menggambarkannya sebagai "senjata berbahaya".
R-37M adalah rudal udara-ke-udara (AAM) jarak jauh yang mampu mencapai target udara berkecepatan tinggi dari jarak lebih dari 300 kilometer.
Ia juga dikenal sebagai AA-13 di Barat atau RVV-BD, sebutan yang digunakan untuk varian seri-R yang dikembangkan Rusia yang sebelumnya diproduksi di Ukraina. Seri RVV disebut lebih maju dan hanya terdiri dari komponen Rusia.
Rudal itu adalah produk dari perusahaan penelitian terkenal Rusia, Vympel, yang bertanggung jawab atas semua keluarga AAM Rusia. Itu berasal dari R-37 AAM Uni Soviet, dibangun pada 1980-an untuk MiG-31M Foxhound. Pengembangan rudal dimulai pada akhir tahun 2000-an.
R-37M awalnya dimaksudkan untuk dibawa oleh MiG-31. Kemudian diputuskan untuk memutakhirkan senjata agar lebih kompatibel dengan jet tempur generasi keempat Rusia Su-30, Su-35, dan generasi kelima Su-57. Para ahli percaya rudal tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja penerbangan tempur secara signifikan.