Taiwan Bisa Kalahkan China Jika Keroyokan Bersama AS dan Jepang
loading...
A
A
A
Jepang tidak berkomitmen untuk membela Taiwan dalam potensi perang dengan China daratan. Namun, tahun lalu ia memutuskan untuk meningkatkan kemampuan militernya, beralih dari kekuatan “hanya pertahanan” menjadi kekuatan yang lebih substansial.
Model simulasi tersebut juga mencatat bahwa perang akan menjadi bencana bagi semua negara yang terlibat, dan itu tanpa mempertimbangkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
China memiliki cadangan nuklir terbesar ketiga di dunia sementara Amerika Serikat menempati urutan kedua.
Setiap potensi konflik nuklir yang berkepanjangan antara kedua kekuatan akan menghancurkan dunia dan menjadikan Taiwan sebagai renungan yang terbaik.
Sementara model simulasi CSIS memprediksi Taiwan akan menang dalam sebagian besar skenario dengan dukungan Amerika Serikat, ia mengakui bahwa China mungkin melihat situasi militer dari sudut pandang yang berbeda.
“Meskipun analisis kami menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Taiwan akan menang dan menimbulkan banyak korban, dapat dibayangkan bahwa China memandangnya secara berbeda,” kata penasihat senior Program Keamanan Internasional CSIS Mark Cancian mengatakan kepada The Hill, Selasa (10/1/2023).
“Itulah mengapa kami merekomendasikan untuk meningkatkan pencegahan agar kami tidak masuk ke dalam situasi ini sejak awal," ujarnya.
Sementara Cancian mengambil sikap tegas untuk mendanai Taiwan, dia menegaskan studi tersebut tidak mengambil sikap jika Amerika Serikat harus membela Taiwan dengan aksi militer langsung.
Sebaliknya, katanya, tujuannya adalah untuk menyoroti betapa mahalnya perang semacam itu.
Model simulasi tersebut juga mencatat bahwa perang akan menjadi bencana bagi semua negara yang terlibat, dan itu tanpa mempertimbangkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
China memiliki cadangan nuklir terbesar ketiga di dunia sementara Amerika Serikat menempati urutan kedua.
Setiap potensi konflik nuklir yang berkepanjangan antara kedua kekuatan akan menghancurkan dunia dan menjadikan Taiwan sebagai renungan yang terbaik.
Sementara model simulasi CSIS memprediksi Taiwan akan menang dalam sebagian besar skenario dengan dukungan Amerika Serikat, ia mengakui bahwa China mungkin melihat situasi militer dari sudut pandang yang berbeda.
“Meskipun analisis kami menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Taiwan akan menang dan menimbulkan banyak korban, dapat dibayangkan bahwa China memandangnya secara berbeda,” kata penasihat senior Program Keamanan Internasional CSIS Mark Cancian mengatakan kepada The Hill, Selasa (10/1/2023).
“Itulah mengapa kami merekomendasikan untuk meningkatkan pencegahan agar kami tidak masuk ke dalam situasi ini sejak awal," ujarnya.
Sementara Cancian mengambil sikap tegas untuk mendanai Taiwan, dia menegaskan studi tersebut tidak mengambil sikap jika Amerika Serikat harus membela Taiwan dengan aksi militer langsung.
Sebaliknya, katanya, tujuannya adalah untuk menyoroti betapa mahalnya perang semacam itu.