Alat Pelacak China Ditemukan di Mobil Pemerintah Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Alat pelacak China tersembunyi dan "hal-hal yang mengganggu" lainnya ditemukan dalam pemeriksaan keamanan mobil pemerintah Inggris baru-baru ini.
Surat kabar Inggris iNews melaporkan hal itu pada Jumat (6/1/2023), mengutip sumber-sumber intelijen.
Pemeriksaan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dugaan kegiatan mata-mata Beijing dan Moskow di Inggris, menurut artikel itu.
"Alat pelacak itu ternyata adalah kartu SIM yang mampu mengirimkan data lokasi,” ungkap laporan itu.
Perangkat itu ditanam di bagian kendaraan yang disegel, diimpor dari pemasok di China, dan diyakini telah dipasang oleh pabrikan mobil, klaim sumber surat kabar itu.
“Perangkat tersebut memberikan kemampuan mensurvei pemerintah selama beberapa bulan dan tahun, terus-menerus mengarsipkan pergerakan, terus membangun gambaran aktivitas yang kaya. Anda dapat melakukannya dengan perlahan dan metodis dalam waktu yang sangat, sangat lama. Itulah kerentanannya,” ungkap sumber itu kepada surat kabar itu.
“Selama pemeriksaan keamanan, mobil pemerintah dibongkar dengan operasi sampai ke mur dan baut terakhir oleh agen intelijen dan beberapa hal yang agak mengganggu ditemukan selain kartu SIM yang mencurigakan,” ungkap sumber itu.
Kartu SIM adalah hal yang lumrah pada kendaraan modern, dan dipasang produsen untuk berbagai keperluan, seperti mengumpulkan umpan balik tentang performa mobil.
Belum jelas apakah perangkat yang ditemukan itu adalah suku cadang standar untuk kendaraan masing-masing.
Pejabat China dengan tegas membantah keterlibatan Beijing dalam urusan "alat pelacak", menolak laporan pada kartu SIM sebagai "rumor tidak berdasar dan belaka" serta upaya untuk mencoreng pabrikan China.
"Kami dengan tegas menentang manipulasi politik pada kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal atau noda apa pun pada perusahaan China," papar juru bicara Kedutaan Besar China di Inggris kepada surat kabar tersebut.
“Pemerintah China selalu mendorong perusahaan China melakukan kerja sama perdagangan dan investasi luar negeri sejalan dengan undang-undang setempat serta prinsip pasar dan aturan internasional. Kami dengan tegas menentang langkah beberapa orang yang dengan sengaja memperluas konsep keamanan nasional untuk melemahkan perusahaan China,” ungkap Kedutaan Besar China.
Lihat Juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh saat Jalan-jalan dengan Ibunya yang Akhirnya Meninggal
Surat kabar Inggris iNews melaporkan hal itu pada Jumat (6/1/2023), mengutip sumber-sumber intelijen.
Pemeriksaan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dugaan kegiatan mata-mata Beijing dan Moskow di Inggris, menurut artikel itu.
"Alat pelacak itu ternyata adalah kartu SIM yang mampu mengirimkan data lokasi,” ungkap laporan itu.
Perangkat itu ditanam di bagian kendaraan yang disegel, diimpor dari pemasok di China, dan diyakini telah dipasang oleh pabrikan mobil, klaim sumber surat kabar itu.
“Perangkat tersebut memberikan kemampuan mensurvei pemerintah selama beberapa bulan dan tahun, terus-menerus mengarsipkan pergerakan, terus membangun gambaran aktivitas yang kaya. Anda dapat melakukannya dengan perlahan dan metodis dalam waktu yang sangat, sangat lama. Itulah kerentanannya,” ungkap sumber itu kepada surat kabar itu.
“Selama pemeriksaan keamanan, mobil pemerintah dibongkar dengan operasi sampai ke mur dan baut terakhir oleh agen intelijen dan beberapa hal yang agak mengganggu ditemukan selain kartu SIM yang mencurigakan,” ungkap sumber itu.
Kartu SIM adalah hal yang lumrah pada kendaraan modern, dan dipasang produsen untuk berbagai keperluan, seperti mengumpulkan umpan balik tentang performa mobil.
Belum jelas apakah perangkat yang ditemukan itu adalah suku cadang standar untuk kendaraan masing-masing.
Pejabat China dengan tegas membantah keterlibatan Beijing dalam urusan "alat pelacak", menolak laporan pada kartu SIM sebagai "rumor tidak berdasar dan belaka" serta upaya untuk mencoreng pabrikan China.
"Kami dengan tegas menentang manipulasi politik pada kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal atau noda apa pun pada perusahaan China," papar juru bicara Kedutaan Besar China di Inggris kepada surat kabar tersebut.
“Pemerintah China selalu mendorong perusahaan China melakukan kerja sama perdagangan dan investasi luar negeri sejalan dengan undang-undang setempat serta prinsip pasar dan aturan internasional. Kami dengan tegas menentang langkah beberapa orang yang dengan sengaja memperluas konsep keamanan nasional untuk melemahkan perusahaan China,” ungkap Kedutaan Besar China.
Lihat Juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh saat Jalan-jalan dengan Ibunya yang Akhirnya Meninggal
(sya)