7 Presiden Muslim yang Menjabat di Negara Mayoritas Non-Islam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat tujuh presiden Muslim yang pernah atau pun sedang menjabat di negara mayoritas non-Islam. Ini membuktikan bahwa agama bukanlah satu kualifikasi untuk menjadi pemimpin negara.
Umumnya seorang presiden Muslim akan memimpin negara dengan penduduk mayoritas Islam, begitu juga dengan yang terjadi Negara-negara mayoritas non-Muslim.
Semakin terbukanya pemikiran masyarakat membuat beberapa presiden yang memeluk ajaran berbeda dari agama mayoritas dapat terpilih.
Berikut tujuh presiden Musim yang pernah dan sedang menjabat di negara mayoritas non-Islam:
1. Zakir Husain (India)
Zakir Husain lahir pada 8 Februari 1897. Dia merupakan Muslim pertama yang memegang posisi presiden di India.
Pria yang lahir di Hyderabad ini mulai menjabat sebagai presiden pada 1967 hingga kematiannya pada 1969.
India selama ini dikenal sebagai negara mayoritas Hindu. Menurut menurut sensus tahun 2019, terdapat sekitar 80% masyarakatnya memeluk agama Hindu. Sedangkan keberadaan umat Islam di India hanya 14% saja.
Selain Zakir Husain, terdapat pula presiden Muslim lain di India seperti Muhammad Hidayatullah yang menjabat tahun 1969, Fakhrudin Ali Ahmed tahun 1974, dan Abdul Kalam yang memimpin tahun 2002.
2. Ahmadou Ahidjo (Kamerun)
Ahmadou Ahidjo lahir pada bulan Agustus tahun 1924. Dia mulai menjabat sebagai Presiden Kamerun pada 1960 hingga 1982. Presiden Muslim ini meninggal pada 30 November 1989.
Dari sensus tahun 2019, Kristen menjadi agama mayoritas di Kamerun yakni sebanyak 38,3% pemeluk Katolik dan 25% Protestan. Sedangkan umat Islam berada di urutan ketiga dengan 24%.
3. Samia Suluhu Hassan (Tanzania)
Samia Suluhu Hassan lahir pada 27 Januari 1960. Muslimah ini menjabat sebagai presiden Tanzania sejak tahun 2021 lalu, setelah kematian Presiden Magufuli.
Sama seperti Kamerun, Tanzania juga memiliki masyarakat yang memeluk agama Kristen. Sekitar 27% Protestan dan 25% Katolik. Sementara Muslim sekitar 20% saja.
4. Halimah Yacob (Singapura)
Selain sebagai presiden Muslim pertama, Halimah Yacob juga merupakan presiden wanita pertama di Singapura. Perempuan yang lahir pada 23 August 1954 menjabat presiden sejak 2017 lalu.
Menurut data World Population Review, mayoritas penduduk Singapura adalah penganut Kristen, yakni dengan 18,7%, sedangkan umat Islam 14%, Tao 11% dan 0,6% penganut Hindu.
5. Mohamed Irfaan Ali (Guyana)
Mohamed Irfaan Ali lahir pada 25 April 1980. Dia merupakan presiden Muslim pertama di Guyana yang menjabat sejak 2020.
Penganut Kristen merupakan mayoritas di Guyana dengan 64%, posisi kedua adalah penganut Hindu sebesar 25%. Sementara umat Islam sekitar 7%.
6. Bakili Elson Muluzi (Malawi)
Presiden Muslim di negara mayoritas non-Islam selanjutnya adalah Bakili Elson Muluzi yang lahir pada 17 Maret 1943. Dia menjabat sebagai Presiden Malawi pada periode 1994 hingga 2004.
Agama mayoritas di Malawi adalah Kristen dengan total 77,3%, sedangkan pemeluk Islam sekitar 13,8%.
7. Noor Mohamed Hassanaali (Trinidad dan Tobago)
Noor Mohammed Hassanali lahir pada 13 Agustus 1918. Presiden Muslim ini menjabat pada periode 1987 hingga 1997.
Persentase pemeluk Islam di negara yang terletak di Karibia ini hanya 5% saja. Mayoritas adalah umat Kristen, yakni 26,5% Protestan dan 21,6% Katolik.
Umumnya seorang presiden Muslim akan memimpin negara dengan penduduk mayoritas Islam, begitu juga dengan yang terjadi Negara-negara mayoritas non-Muslim.
Semakin terbukanya pemikiran masyarakat membuat beberapa presiden yang memeluk ajaran berbeda dari agama mayoritas dapat terpilih.
Berikut tujuh presiden Musim yang pernah dan sedang menjabat di negara mayoritas non-Islam:
1. Zakir Husain (India)
Zakir Husain lahir pada 8 Februari 1897. Dia merupakan Muslim pertama yang memegang posisi presiden di India.
Pria yang lahir di Hyderabad ini mulai menjabat sebagai presiden pada 1967 hingga kematiannya pada 1969.
India selama ini dikenal sebagai negara mayoritas Hindu. Menurut menurut sensus tahun 2019, terdapat sekitar 80% masyarakatnya memeluk agama Hindu. Sedangkan keberadaan umat Islam di India hanya 14% saja.
Selain Zakir Husain, terdapat pula presiden Muslim lain di India seperti Muhammad Hidayatullah yang menjabat tahun 1969, Fakhrudin Ali Ahmed tahun 1974, dan Abdul Kalam yang memimpin tahun 2002.
2. Ahmadou Ahidjo (Kamerun)
Ahmadou Ahidjo lahir pada bulan Agustus tahun 1924. Dia mulai menjabat sebagai Presiden Kamerun pada 1960 hingga 1982. Presiden Muslim ini meninggal pada 30 November 1989.
Dari sensus tahun 2019, Kristen menjadi agama mayoritas di Kamerun yakni sebanyak 38,3% pemeluk Katolik dan 25% Protestan. Sedangkan umat Islam berada di urutan ketiga dengan 24%.
3. Samia Suluhu Hassan (Tanzania)
Samia Suluhu Hassan lahir pada 27 Januari 1960. Muslimah ini menjabat sebagai presiden Tanzania sejak tahun 2021 lalu, setelah kematian Presiden Magufuli.
Sama seperti Kamerun, Tanzania juga memiliki masyarakat yang memeluk agama Kristen. Sekitar 27% Protestan dan 25% Katolik. Sementara Muslim sekitar 20% saja.
4. Halimah Yacob (Singapura)
Selain sebagai presiden Muslim pertama, Halimah Yacob juga merupakan presiden wanita pertama di Singapura. Perempuan yang lahir pada 23 August 1954 menjabat presiden sejak 2017 lalu.
Menurut data World Population Review, mayoritas penduduk Singapura adalah penganut Kristen, yakni dengan 18,7%, sedangkan umat Islam 14%, Tao 11% dan 0,6% penganut Hindu.
5. Mohamed Irfaan Ali (Guyana)
Mohamed Irfaan Ali lahir pada 25 April 1980. Dia merupakan presiden Muslim pertama di Guyana yang menjabat sejak 2020.
Penganut Kristen merupakan mayoritas di Guyana dengan 64%, posisi kedua adalah penganut Hindu sebesar 25%. Sementara umat Islam sekitar 7%.
6. Bakili Elson Muluzi (Malawi)
Presiden Muslim di negara mayoritas non-Islam selanjutnya adalah Bakili Elson Muluzi yang lahir pada 17 Maret 1943. Dia menjabat sebagai Presiden Malawi pada periode 1994 hingga 2004.
Agama mayoritas di Malawi adalah Kristen dengan total 77,3%, sedangkan pemeluk Islam sekitar 13,8%.
7. Noor Mohamed Hassanaali (Trinidad dan Tobago)
Noor Mohammed Hassanali lahir pada 13 Agustus 1918. Presiden Muslim ini menjabat pada periode 1987 hingga 1997.
Persentase pemeluk Islam di negara yang terletak di Karibia ini hanya 5% saja. Mayoritas adalah umat Kristen, yakni 26,5% Protestan dan 21,6% Katolik.
(min)