Iran Gantung 2 Pria Terkait Protes Kematian Mahsa Amini
loading...
A
A
A
TEHERAN - Otoritas berwenang Iran mengeksekusi gantung dua pria pada hari Sabtu (7/1/2023). Keduanya telah dinyatakan bersalah membunuh seorang perwira paramiliter selama demo memprotes kematian Mahsa Amini.
“Mohammad Mahdi Karami dan Seyyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menyebabkan mati syahidnya Ruhollah Ajamian, digantung pagi ini,” tulis kantor berita yudisial Iran, Mizan Online.
Eksekusi dua pria hari ini adalah yang terbaru yang ditujukan untuk menghentikan protes nasional saat ini. Dengan demikian, sudah empat orang yang dieksekusi sejak demo dimulai September lalu atas kematian Mahsa Amini.
Mahsa Amini adalah perempuan muda Kurdi-Iran yang tewas tiga hari setelah ditangkap polisi moral di Teheran pada September lalu. Dia ditangkap atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab yang diberlakukan ketat di negara tersebut.
Sebuah rekaman yang telah diedit dengan berat ditayangkan di televisi negara menunjukkan Karami berbicara di depan Pengadilan Revolusi tentang serangan terhadap perwira para militer. Tayangan itu menunjukkan peragaan ulang serangan tersebut sesuai tuntutan jaksa.
Namun, para aktivis menganggap pengakuan Karami itu sebagai pengakuan paksa.
Para aktivis mengatakan setidaknya 16 orang telah dijatuhi hukuman mati dalam sidang tertutup atas tuduhan terkait dengan protes.
Setidaknya 517 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 19.200 orang telah ditangkap. Itu merupakan data dari Human Rights Activists, sebuah kelompok yang memantau kerusuhan di negara itu dengan cermat.
Pihak berwenang Iran belum memberikan hitungan resmi tentang mereka yang terbunuh atau ditahan.
“Mohammad Mahdi Karami dan Seyyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menyebabkan mati syahidnya Ruhollah Ajamian, digantung pagi ini,” tulis kantor berita yudisial Iran, Mizan Online.
Eksekusi dua pria hari ini adalah yang terbaru yang ditujukan untuk menghentikan protes nasional saat ini. Dengan demikian, sudah empat orang yang dieksekusi sejak demo dimulai September lalu atas kematian Mahsa Amini.
Mahsa Amini adalah perempuan muda Kurdi-Iran yang tewas tiga hari setelah ditangkap polisi moral di Teheran pada September lalu. Dia ditangkap atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab yang diberlakukan ketat di negara tersebut.
Sebuah rekaman yang telah diedit dengan berat ditayangkan di televisi negara menunjukkan Karami berbicara di depan Pengadilan Revolusi tentang serangan terhadap perwira para militer. Tayangan itu menunjukkan peragaan ulang serangan tersebut sesuai tuntutan jaksa.
Namun, para aktivis menganggap pengakuan Karami itu sebagai pengakuan paksa.
Para aktivis mengatakan setidaknya 16 orang telah dijatuhi hukuman mati dalam sidang tertutup atas tuduhan terkait dengan protes.
Setidaknya 517 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 19.200 orang telah ditangkap. Itu merupakan data dari Human Rights Activists, sebuah kelompok yang memantau kerusuhan di negara itu dengan cermat.
Pihak berwenang Iran belum memberikan hitungan resmi tentang mereka yang terbunuh atau ditahan.
(min)