Peluru Kendali Antarbenua Andalan China yang Ditakuti Dunia
loading...
A
A
A
BEIJING - Peluru kendali antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile) atau rudal balistik memang menjadi senjata andalan negara-negara kuat.
Sebab, rudal ini mampu menjelajah dengan jarak belasan ribu kilometer, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi negara di sekitarnya.
Salah satu negara yang memiliki senjata ini adalah China. Berikut adalah 5 peluru kendali antarbenua yang diandalkan oleh China.
1. DF-3
Dongfeng 3 atau DF-3 adalah salah satu rudal balistik China yang diandalkan. Rudal ini sudah mengalami uji coba tahun 1968, namun baru mulai beroperasi pada akhir 1971.
Rudal ini memiliki panjang 20,97 meter dengan diameter 2,2 meter. Meskipun sudah dipensiunkan sejak tahun 2002, namun rudal ini tetap menjadi andalan China pada masanya.
Adapun jangkauan rudal ini adalah sejauh 2.650 km dan membawa satu hulu ledak nuklir dengan berat 2.150 kg. China pernah pula menjual 36 sampai 60 unit rudalnya kepada Arab Saudi.
2. DF-4
Rudal balistik lain yang juga menjadi andalan China adalah Dongfeng 4 atau DF-4. Melansir laman Missile Threat, rudal ini mulai aktif digunakan pada tahun 1980 dan pensiun tahun 2005.
Sebab, rudal ini mampu menjelajah dengan jarak belasan ribu kilometer, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi negara di sekitarnya.
Salah satu negara yang memiliki senjata ini adalah China. Berikut adalah 5 peluru kendali antarbenua yang diandalkan oleh China.
1. DF-3
Dongfeng 3 atau DF-3 adalah salah satu rudal balistik China yang diandalkan. Rudal ini sudah mengalami uji coba tahun 1968, namun baru mulai beroperasi pada akhir 1971.
Rudal ini memiliki panjang 20,97 meter dengan diameter 2,2 meter. Meskipun sudah dipensiunkan sejak tahun 2002, namun rudal ini tetap menjadi andalan China pada masanya.
Adapun jangkauan rudal ini adalah sejauh 2.650 km dan membawa satu hulu ledak nuklir dengan berat 2.150 kg. China pernah pula menjual 36 sampai 60 unit rudalnya kepada Arab Saudi.
2. DF-4
Rudal balistik lain yang juga menjadi andalan China adalah Dongfeng 4 atau DF-4. Melansir laman Missile Threat, rudal ini mulai aktif digunakan pada tahun 1980 dan pensiun tahun 2005.