Pasukan Ukraina Tembakkan 93.500 Proyektil, 4.405 Warga Sipil Donetsk Tewas
loading...
A
A
A
Menurut JCCC, serangan dan serangan tersebut mengakibatkan kehancuran lebih dari 9.400 bangunan tempat tinggal, 2.285 fasilitas infrastruktur sipil, termasuk 123 rumah sakit dan klinik, serta 61 infrastruktur penting.
Akhir pekan lalu, JCCC juga menerbitkan data serupa di wilayah tetangga Republik Rakyat Luhansk (LPR).
“Pada tahun 2022, 169 warga sipil, termasuk 21 anak-anak, tewas di sana,” papar pernyataan yang diterbitkan pada 1 Januari. Konflik itu juga menyebabkan 455 warga sipil di wilayah itu terluka.
“Pasukan Ukraina menggunakan total 11.000 amunisi dalam serangan mereka di wilayah LPR, termasuk 609 rudal HIMARS buatan AS,” ungkap JCCC.
Baik DPR dan LPR bergabung dengan Rusia musim gugur lalu, bersama dengan dua bekas wilayah Ukraina lainnya, Kherson dan Zaporozhye, karena langkah tersebut didukung secara besar-besaran dalam referendum regional.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang ditengahi Jerman dan Prancis.
Perjanjian itu dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata 2014 untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Akhir pekan lalu, JCCC juga menerbitkan data serupa di wilayah tetangga Republik Rakyat Luhansk (LPR).
“Pada tahun 2022, 169 warga sipil, termasuk 21 anak-anak, tewas di sana,” papar pernyataan yang diterbitkan pada 1 Januari. Konflik itu juga menyebabkan 455 warga sipil di wilayah itu terluka.
“Pasukan Ukraina menggunakan total 11.000 amunisi dalam serangan mereka di wilayah LPR, termasuk 609 rudal HIMARS buatan AS,” ungkap JCCC.
Baik DPR dan LPR bergabung dengan Rusia musim gugur lalu, bersama dengan dua bekas wilayah Ukraina lainnya, Kherson dan Zaporozhye, karena langkah tersebut didukung secara besar-besaran dalam referendum regional.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang ditengahi Jerman dan Prancis.
Perjanjian itu dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata 2014 untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
(sya)