Hagia Sophia, Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah

Senin, 13 Juli 2020 - 06:38 WIB
loading...
A A A
Kepala Gereja Ortodoks Timur, yang dikenal sebagai Ecumenical Patriarch of Constantinople, yang masih berbasis di Istanbul, Patriark Bartholomew I memperingatkan bahwa perubahan bangunan itu akan “mengecewakan jutaan orang Kristen”. “Tindakan Turki bisa memecah belah dunia,” katanya. Gereja Ortodoks Rusia juga menyatakan hal yang sama.

Reaksi keras juga disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Dia memperingatkan bahwa setiap perubahan dalam status Hagia Sophia akan mengurangi kemampuannya “melayani umat manusia sebagai jembatan yang sangat dibutuhkan antara mereka yang berbeda keyakinan dan budaya”. Pekan lalu Duta Besar AS untuk Large for International Religious Freedom Sam Brownback telah meminta Turki agar membiarkan gedung itu berfungsi seperti semula. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik SelamatkanKotak Amal)

Tetapi, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bersikeras bahwa Athena tidak memiliki suara dalam keputusan tersebut karena gedung itu berada di wilayah Turki. “Apa yang kami lakukan di negara kami, dan dengan properti milik kami, itu tergantung pada kami,” katanya kepada stasiun televisi Turki 24 TV. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)