Kaleidoskop 2022: Penembakan Massal Renggut 21 Nyawa di Sekolah Dasar Texas

Kamis, 29 Desember 2022 - 14:31 WIB
loading...
Kaleidoskop 2022: Penembakan Massal Renggut 21 Nyawa di Sekolah Dasar Texas
Kaleidoskop 2022: Penembakan Massal Renggut 21 Nyawa di Sekolah Dasar Texas. FOTO/USA Today
A A A
TEXAS - Aksi penembakan kembali melanda Amerika Serikat pada 25 Mei 2022. Kali ini insiden terjadi di sebuah Sekolah Dasar (SD) di texas. Total ada 21 korban tewas dalam aksi penembakan massal kali ini.

Pihak berwenang Texas telah mengkonfirmasi bahwa 19 anak-anak dan 2 orang dewasa tewas di Sekolah Dasar Robb di Uvalde. Penyerang, yang diidentifikasi sebagai penduduk lokal bernama Salvador Ramos berusia 18 tahun, juga tewas dalam insiden ini.



Komunitas kecil yang terdiri dari 15.000 orang ini terletak di sebelah barat San Antonio, dekat perbatasan AS-Meksiko. Petugas keamanan Texas mengatakan semua korban tewas dan cedera dalam penembakan massal di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat (AS) terjadi di dalam satu ruangan kelas.

Juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Chris Olivarez mengatkan, pelaku penembakan membarikade dirinya di satu ruangan, menewaskan dua guru dan 19 anak. "Hanya ingin menunjukkan kepada Anda betapa sempurnanya kekejaman dari pelaku ini," kata Olivarez seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/5/2022).

"Apa yang kami ketahui tentang penembak adalah bahwa dia adalah penduduk di sini di Uvalde, dia bersekolah di salah satu sekolah menengah setempat, dia tinggal bersama kakek-neneknya, menganggur, tidak ada teman, tidak ada pacar yang dapat kami identifikasi saat ini, tidak ada sejarah kriminal, tidak ada afiliasi geng juga," tuturnya.



Olivarez mengatakan pelaku memiliki satu senapan ketika dia pergi ke sekolah, dan pihak berwenang bekerja untuk menentukan jenis senapan dan kapasitasnya.

"Pelaku itu mengenakan rompi taktis tanpa panel balistik; jadi biasanya jenis rompi tersebut digunakan oleh tim taktis, tim SWAT, di mana mereka dapat menempatkan majalah, amunisi ekstra di dalam rompi tersebut dan dapat bergerak dalam formasi taktis," ungkap Olivarez.

Respon Lambat Aparat Keamanan

Saksi-saksi penembakan mempertanyakan tanggapan awal polisi terhadap pembantaian itu. Sebelumnya, orang tua yang berduka mengatakan, mereka memohon kepada petugas untuk menyerbu gedung dan menghentikan pertumpahan darah - tetapi tidak berhasil.

Jacinto Cazares, yang putrinya, Jacklyn meninggal dalam pembantaian mengatakan, dia berlari ke Sekolah Dasar Robb ketika dia mendengar tentang penembakan itu.

"Setidaknya ada 40 anggota penegak hukum bersenjata lengkap, tetapi tidak melakukan apa-apa (sampai) sudah terlambat," kata Cazares kepada ABC News.



Bergabung dengan orang tua lain yang berduka yang dikutip di media AS, mereka sempat mendesak polisi untuk bertindak lebih tegas, saat penembakan sekolah terburuk di AS dalam satu dekade terjadi.

"Situasinya bisa selesai dengan cepat jika mereka memiliki pelatihan taktis yang lebih baik, dan kami sebagai komunitas menyaksikannya secara langsung," kata Cazares.

Pelaku Sempat Posting Ancaman di Sosmed

Pelaku sempat memposting ancaman mengerikan di Facebook 15 menit sebelum beraksi. Gubernur Texas Greg Abbott, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/5/2022), mengatakan Ramos benar-benar menjalankan ancaman yang dia posting di Facebook.

Ramos, lanjut Abbott, juga mem-posting pesan yang mengatakan dia akan menembak neneknya. Dalam posting pertama, dikirim 30 menit sebelum Ramos pergi ke sekolah, dia mengatakan akan menembak neneknya. Posting kedua berbunyi; "Saya menembak nenek saya".



Posting ketiga, dikirim sekitar 15 menit sebelum penembakan massal, berbunyi: "Saya akan menembak sebuah sekolah dasar." Dia tidak merinci sekolah mana dalam posting tersebut, dan tidak jelas kepada siapa posting itu ditujukan. Neneknya, yang Ramos tembak di wajahnya sesaat sebelum menyerang SD Robb di Uvalde, selamat dan menelepon polisi.

Ramos melarikan diri dari rumah yang dia tinggali bersama kakek-neneknya dan menabrakkan mobilnya di dekat SD Robb. Dia kemudian memasuki sekolah itu melalui pintu belakang membawa senapan serbu dan mengenakan perlengkapan taktis, lalu melakukan penembakan massal.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)