Badai Salju Brutal di AS Terus Makan Korban, 49 Orang Tewas

Selasa, 27 Desember 2022 - 22:02 WIB
loading...
Badai Salju Brutal di...
Badai salju membuat warga tak bisa beraktivitas di luar rumah. Foto/twitter/@weather_buffalo
A A A
WASHINGTON - Badai musim dingin yang melanda lebih dari setengah wilayah Amerika Serikat (AS) selama akhir pekan Natal telah menewaskan sekitar 49 orang, menurut penghitungan Associated Press (AP).

Sebanyak 27 orang dari kematian ini terjadi di New York bagian barat saja.



“Badai yang disebabkan oleh benturan udara hangat dan lembap dari selatan dengan udara dingin dan kering dari utara menghantam pantai timur AS dari Great Lakes dekat Kanada hingga Rio Grande di sepanjang perbatasan AS-Meksiko,” ungkap pernyataan Badan Cuaca Nasional AS (NWS).

Out West meruapakan peristiwa sungai atmosfer yang disebabkan gumpalan uap air yang datang ke pedalaman dari Samudra Pasifik, membawa hujan lebat dan salju dari Washington turun melalui Oregon dan ke California pada Senin.



Sekitar 49 orang tewas secara nasional, Associated Press melaporkan pada Senin, 27 orang dari mereka di wilayah Buffalo, New York.

Buffalo mengalami salju setinggi 1,25 meter pada Minggu, dan sebagian besar dari mereka yang tewas di daerah tersebut terjebak di dalam mobil atau rumah mereka, atau meninggal saat menyekop salju.

Dengan kendaraan penyelamat terperosok di salju, Gubernur New York Kathy Hochul mendesak penduduk di beberapa bagian wilayah Erie, Niagara, Orleans, dan Genesee pada Senin untuk mematuhi larangan mengemudi yang sedang berlangsung.



Hochul memberlakukan larangan tersebut akhir pekan lalu, sebelum mengerahkan puluhan anggota Garda Nasional ke wilayah tersebut.

Di Kanada, empat orang tewas pada Sabtu ketika satu bus terguling di jalan raya yang tertutup es sekitar 320 km timur Vancouver.

Badai tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi sekitar 1,7 juta rumah dan bisnis AS pada Sabtu, dan menyebabkan pembatalan ribuan penerbangan.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, 3.000 penerbangan dibatalkan dan lebih dari 4.900 penerbangan ditunda pada Senin.

Topan tersebut, yang digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam satu generasi" oleh ahli meteorologi, juga menyebabkan produksi gas alam AS turun 10% pada Sabtu, penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari sepuluh tahun.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)