Apa Itu Sistem Rudal Patriot AS dan Mengapa Ukraina Menginginkannya?

Kamis, 22 Desember 2022 - 07:33 WIB
loading...
Apa Itu Sistem Rudal Patriot AS dan Mengapa Ukraina Menginginkannya?
Sistem rudal Patriot AS dioperasikan di Bandara Sliac, Slovakia. Sistem serupa juga akan dikirim ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Foto/REUTERS/Radovan Stoklasa
A A A
KIEV - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengirim unit sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina untuk memperkuat pertahanannya terhadap serangan Rusia. Rencana itu telah diumumkan seorang pejabat Gedung Putih, Rabu.

"Sistem pertahanan udara Patriot akan menjadi aset penting untuk membela rakyat Ukraina dari serangan biadab Rusia terhadap infrastruktur kritis Ukraina," kata pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim, seperti dikutip dari media Jerman, DW, Kamis (22/12/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan tiba di Washington Rabu malam ketika pengumuman resmi akan dibuat.



Langkah Amerika ini juga akan mengirim pesan kuat kepada Moskow bahwa Washington siap mengirim beberapa persenjataan pertahanan rudal canggihnya untuk membantu Kiev melawan invasi Rusia.

Apa Itu Sistem Rudal Patriot?

Dibuat oleh konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan AS Raytheon, MIM-104 Patriot adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang awalnya dikembangkan untuk mencegat pesawat yang terbang tinggi. Itu dimodifikasi pada 1980-an untuk fokus pada ancaman baru rudal balistik taktis.

Sistem Patriot hadir dengan baterai yang sepenuhnya mobile yang mencakup pusat komando, stasiun radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk, dan peluncur.

Menurut lembaga think tank Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS, rudal pencegat saat ini untuk sistem Patriot menelan biaya sekitar USD4 juta per putaran dan biaya peluncur masing-masing sekitar USD10 juta.

Baterai sistem rudal Patriot AS secara teratur digunakan di berbagai negara dunia. Negara-negara yang membeli atau mengoperasikannya antara lainBelanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, Rumania, Swedia, Polandia, dan Bahrain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1171 seconds (0.1#10.140)