Permintaan Berobat Ditolak, Pemimpin Palestina Meninggal di Penjara Israel
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Pemimpin Palestina Nasser Abu Hamid meninggal dunia dalam penahanan Israel . Ia meninggal setelah pemerintah Zionis selama berbulan-bulan menolak pengobatan dan mengabaikan tindakan medis terhadap penyakit kanker yang dideritanya.
Salah satu pendiri Brigade Syuhada al-Aqsa itu meninggal beberapa jam setelah Israel akhirnya mengizinkan pihak keluarga untuk mengunjunginya. Saat itu, Abu Hamid sudah koma.
Dia meninggal di hadapan keluarganya, dan penjaga penjara Israel.
“Alhamdulillah, saya dan saudara laki-lakinya dapat melihatnya dan mengucapkan selamat tinggal,” kata ibu Abu Hamid kepada Radio Palestina pada Selasa (20/12/2022) pagi seperti dilansir dari New Arab.
Ia menambahkan bahwa dirinya berharap jenazah sang putra akan dibebaskan untuk dimakamkan.
Kondisi Abu Hamid telah memburuk secara signifikan saat layanan penjara Israel memindahkannya ke rumah sakit Israel dari penjara Ramleh.
Kesehatannya semakin memburuk sejak Agustus 2021, di mana ia mulai menderita sakit di dadanya.
Ia kemudian diketahui menderita kanker paru-paru, dan tumor akhirnya diangkat dari dadanya. Setelah itu dia dipindahkan ke penjara lain di Ashkelon.
Setelah operasi, kankernya kembali menggerogoti tubuhnya. Menurut kelompok hak asasi Palestina, dokter mengakui perlunya kemoterapi, tetapi pengobatan untuk Abu Hamid ditolak sampai penyakit itu menyebar dengan cepat di tubuhnya.
Salah satu pendiri Brigade Syuhada al-Aqsa itu meninggal beberapa jam setelah Israel akhirnya mengizinkan pihak keluarga untuk mengunjunginya. Saat itu, Abu Hamid sudah koma.
Dia meninggal di hadapan keluarganya, dan penjaga penjara Israel.
“Alhamdulillah, saya dan saudara laki-lakinya dapat melihatnya dan mengucapkan selamat tinggal,” kata ibu Abu Hamid kepada Radio Palestina pada Selasa (20/12/2022) pagi seperti dilansir dari New Arab.
Ia menambahkan bahwa dirinya berharap jenazah sang putra akan dibebaskan untuk dimakamkan.
Kondisi Abu Hamid telah memburuk secara signifikan saat layanan penjara Israel memindahkannya ke rumah sakit Israel dari penjara Ramleh.
Kesehatannya semakin memburuk sejak Agustus 2021, di mana ia mulai menderita sakit di dadanya.
Ia kemudian diketahui menderita kanker paru-paru, dan tumor akhirnya diangkat dari dadanya. Setelah itu dia dipindahkan ke penjara lain di Ashkelon.
Setelah operasi, kankernya kembali menggerogoti tubuhnya. Menurut kelompok hak asasi Palestina, dokter mengakui perlunya kemoterapi, tetapi pengobatan untuk Abu Hamid ditolak sampai penyakit itu menyebar dengan cepat di tubuhnya.