Rusia Peringatkan Konfrontasi Nuklir Jika AS Berlomba Mendominasi Global

Sabtu, 11 Juli 2020 - 09:02 WIB
loading...
Rusia Peringatkan Konfrontasi...
Kapal selam Amerika Serikat saat menguji tembak rudal balistik Trident II. Foto/Global Look Press/US Navy
A A A
MOSKOW - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa langkahnya akan meningkatkan risiko konfrontasi nuklir di antara kekuatan-kekuatan utama dunia dalam upaya untuk memenangkan kembali dominasi global. Menurut Moskow, langkah Washington itu termasuk menyingkirkan pakta kontrol senjata terakhir yang masih berdiri.

"Saya setuju bahwa risiko nuklir telah meningkat secara substansial di masa lalu," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di forum Primakov Readings, hari Jumat.

Menurutnya, alasannya sudah jelas. "AS ingin mendapatkan kembali dominasi global dan meraih kemenangan dalam apa yang mereka sebut kompetisi kekuatan besar," ujarnya.

Lavrov mengatakan Washington menolak gagasan "stabilitas strategis" dan menyebutnya sebagai "persaingan strategis". "Mereka ingin menang," katanya. (Baca juga: Rusia Pesimistis dengan Masa Depan Perjanjian New START )

"Kami sangat khawatir tentang penolakan (pakta kontrol senjata nuklir) dua tahunan AS untuk menegaskan kembali prinsip dasar; premis bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir, dan, oleh karena itu, seharusnya tidak boleh dilepaskan," papar Lavrov, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (11/7/2020).

Diplomat top Rusia itu menyarankan Washington membongkar seluruh mekanisme kendali senjata. Pemerintahan Presiden AS Trump telah menarik tahun lalu dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF)1987, pakta yang melarang kedua belah pihak menempatkan rudal berbasis darat dan jarak menengah di Eropa.

Penarikan diri Amerika dari pakta itu juga membuat New START (New Strategic Arms Reduction Treaty), pakta yang ditandatangani dengan Rusia pada 2010, dalam bahaya. Perjanjian ini telah jadi tonggak sejarah yang menyaksikan AS dan Rusia mengurangi hulu ledak mereka masing-masing menjadi 1.550 dan peluncur mereka menjadi 800 unit. Perjanjian itu akan berakhir tahun depan, tetapi Lavrov mengatakan pada hari Jumat bahwa ia tidak optimis pakta itu akan diperpanjang.

Menurut Lavrov, keputusan AS untuk tidak memperbarui New START sudah merupakan kesepakatan yang telah dilakukan dan nasib pakta tersebut "disegel".

Washington menegaskan bahwa pembaruan pembicaraan dilakukan secara trilateral, dengan China ikut serta dalam diskusi. Namun, Beijing mengatakan akan senang untuk mengambil bagian dalam negosiasi tetapi hanya jika AS bersedia mengurangi persenjataan nuklirnya ke level yang sama dengan yang dimiliki China, atau sekitar 20 kali lebih kecil dari yang dimiliki Amerika sekarang.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Trump Ancam AS akan...
Trump Ancam AS akan Mundur jika Perundingan Ukraina menjadi Sangat Sulit
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
Anak-Anak di Gaza Bertahan...
Anak-Anak di Gaza Bertahan Hidup dengan Makan Kurang dari Sekali dalam Sehari
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
KRL Commuter Line Rute...
KRL Commuter Line Rute Manggarai-Bogor Tertemper Mobil di Cilebut
Bandung Diserbu Wisatawan...
Bandung Diserbu Wisatawan saat Libur Paskah, Lalu Lintas Padat Merayap
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, Muhammadiyah Tegaskan Komitmennya terhadap Keharmonisan
Berita Terkini
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
16 menit yang lalu
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
2 jam yang lalu
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
2 jam yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
4 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
4 jam yang lalu
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
6 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved