Sekjen PBB Ungkap Perluasan Dewan Keamanan, Barat Incar Rusia

Selasa, 20 Desember 2022 - 12:00 WIB
loading...
Sekjen PBB Ungkap Perluasan...
Sekjen PBB Antonio Guterres. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan proposal untuk memperluas Dewan Keamanan PBB “sedang dipertimbangkan.”

Namun, dia memperingatkan beberapa saran Barat untuk membatasi hak veto anggotanya, yang ditujukan ke Rusia, kemungkinan besar akan gagal.

Berbicara pada konferensi pers terakhirnya pada tahun 2022 pada Senin (19/12/2022), Guterres mengatakan meski keanggotaan Dewan Keamanan dapat diperluas, tidak satu pun dari lima anggota tetap badan tersebut yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, China, Prancis, dan Rusia yang kemungkinan besar akan kehilangan hak vetonya.



Setiap rencana mengubah hak ini dapat diblokir oleh salah satu dari negara-negara tersebut, dengan menggunakan hak veto yang sama.

Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 anggota, sepuluh di antaranya menjabat selama dua tahun di badan tersebut dan tidak dapat memveto resolusi.

Dibentuk pada tahun 1945, Dewan Keamanan PBB dapat memberlakukan sanksi, mengesahkan aksi militer, dan merujuk kasus ke Pengadilan Kriminal Internasional, tetapi hanya dengan persetujuan bulat dari lima anggota tetap.



Rusia telah mengadvokasi Dewan Keamanan PBB yang lebih beragam selama bertahun-tahun, dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov berdebat tahun lalu untuk memberikan lebih banyak kursi kepada negara-negara berkembang untuk mematahkan cengkeraman Barat yang tidak proporsional.

Perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengulangi argumen ini pekan lalu, mengatakan kepada dewan bahwa, "Demokratisasi hanya dapat dilakukan melalui peningkatan perwakilan negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved