Jenderal Teheran Sesumbar Tak Ada Musuh yang Berani Ancam Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Seorang jenderal Iran sesumbar bahwa negaranya telah menjadi begitu kuat sehingga tidak ada musuh yang berani mengancam karena pertimbangan biaya serangan militer yang ditanggung.
Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Brigadir Jenderal Gholam Reza Jalali, mengatakan keberhasilan Teheran dalam mendapatkan kekuatan penangkal penuh telah membuat serangan militer terhadap Iran menjadi pilihan yang tidak dapat dilakukan musuh.
Jalali, seperti dikutip Tasnim News Agency, Sabtu (17/12/2022), mengtakan latihan perang reguler, langkah-langkah untuk memperkuat kekuatan pertahanan, dan mencapai tingkat pencegahan penuh telah mengambil opsi perang militer dari meja musuh.
Dia juga menyoroti kemajuan Iran dalam industri drone, dengan mengatakan musuh tidak dapat menerima Iran sebagai kekuatan regional di sektor ini, itulah sebabnya mereka berusaha untuk merugikan Iran di bidang non-militer lainnya.
Dalam komentar yang dibuat awal bulan ini, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri mengatakan kekuatan militer Teheran menjadi pencegah yang kuat sehingga tidak ada kapal induk Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan ke Teluk Persia selama dua tahun terakhir, tinggal lebih dari 1.000 kilometer jauhnya dari pantai Iran.
“Angkatan Bersenjata Iran terus memantau pergerakan musuh di seluruh wilayah,” katanya.
Militer Iran telah melakukan sejumlah latihan perang berskala besar selama dua tahun terakhir.
Pada 24 Desember 2021, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) berhasil meluncurkan hampir 16 rudal balistik pada fase akhir Latihan Gabungan ke-17 Nabi Agung.
Pada 9 Juli 2022, Angkatan Laut Iran melakukan latihan perang tahunan "Keamanan Berkelanjutan" di Laut Kaspia.
Pada 24 Agustus 2022, tentara Republik Islam Iran meluncurkan latihan drone skala besar di seluruh negeri.
Pasukan darat Angkatan Darat Iran memulai latihan perang dua hari, Eqtedar 1401, di Iran tengah pada 7 September 2022, di mana mereka bergabung dengan tim pasukan reaksi cepat dan helikopter.
Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Brigadir Jenderal Gholam Reza Jalali, mengatakan keberhasilan Teheran dalam mendapatkan kekuatan penangkal penuh telah membuat serangan militer terhadap Iran menjadi pilihan yang tidak dapat dilakukan musuh.
Jalali, seperti dikutip Tasnim News Agency, Sabtu (17/12/2022), mengtakan latihan perang reguler, langkah-langkah untuk memperkuat kekuatan pertahanan, dan mencapai tingkat pencegahan penuh telah mengambil opsi perang militer dari meja musuh.
Dia juga menyoroti kemajuan Iran dalam industri drone, dengan mengatakan musuh tidak dapat menerima Iran sebagai kekuatan regional di sektor ini, itulah sebabnya mereka berusaha untuk merugikan Iran di bidang non-militer lainnya.
Dalam komentar yang dibuat awal bulan ini, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri mengatakan kekuatan militer Teheran menjadi pencegah yang kuat sehingga tidak ada kapal induk Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan ke Teluk Persia selama dua tahun terakhir, tinggal lebih dari 1.000 kilometer jauhnya dari pantai Iran.
“Angkatan Bersenjata Iran terus memantau pergerakan musuh di seluruh wilayah,” katanya.
Militer Iran telah melakukan sejumlah latihan perang berskala besar selama dua tahun terakhir.
Pada 24 Desember 2021, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) berhasil meluncurkan hampir 16 rudal balistik pada fase akhir Latihan Gabungan ke-17 Nabi Agung.
Pada 9 Juli 2022, Angkatan Laut Iran melakukan latihan perang tahunan "Keamanan Berkelanjutan" di Laut Kaspia.
Pada 24 Agustus 2022, tentara Republik Islam Iran meluncurkan latihan drone skala besar di seluruh negeri.
Pasukan darat Angkatan Darat Iran memulai latihan perang dua hari, Eqtedar 1401, di Iran tengah pada 7 September 2022, di mana mereka bergabung dengan tim pasukan reaksi cepat dan helikopter.
(min)