Wali Kota Donetsk: Ukraina Luncurkan Serangan Terbesar Sejak 2014

Jum'at, 16 Desember 2022 - 08:53 WIB
loading...
Wali Kota Donetsk: Ukraina Luncurkan Serangan Terbesar Sejak 2014
Seorang pemadam kebakaran memadamkan api akibat serangan Ukraian di Donetsk. Foto/CNN
A A A
DONETSK - Pasukan Ukraina telah melancarkan serangan terbesar di wilayah Donetsk yang diduduki sejak 2014. Hal itu diungkapkan pejabat yang dilantik Rusia , setelah pertempuran sengit pecah di timur negara itu.

Donetsk telah dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Rusia selama delapan tahun dan merupakan salah satu dari empat wilayah Ukraina yang coba dianeksasi oleh Moskow pada bulan Oktober, yang melanggar hukum internasional.

“Tepat pukul 7 pagi, (Ukraina) melakukan serangan terbesar di pusat (kota) Donetsk sejak 2014,” kata Wali Kota yang ditunjuk Moskow, Aleksey Kulemzin, dalam postingannya di Telegram pada Kamis.

"Empat puluh roket dari BM-21 'Grad' MLRS ditembakkan ke warga sipil di kota kami," sambungnya sembari menambahkan bahwa persimpangan utama di pusat kota Donetsk telah diserang seperti dikutip dari CNN, Jumat (16/12/2022).



Kulemzin membagikan foto di Telegram tentang kerusakan bangunan tempat tinggal dan komersial serta sebuah katedral.

Menurut media pemerintah Rusia Belum ada laporan langsung tentang korban.

CNN tidak dapat mengkonfirmasi klaim Kulemzin secara independen.

Perang di Ukraina meningkat lebih jauh ke selatan karena Rusia juga melancarkan serangan baru terhadap Kherson dalam semalam, setelah gelombang penembakan fatal di wilayah tersebut awal pekan ini. Pasukan Ukraina merebut kembali kota itu bulan lalu dalam salah satu terobosan perang yang paling signifikan hingga saat ini.



Menurut kepala daerah administrasi militer Kherson, kota itu dihantam 86 kali dengan artileri, MLRS, tank, mortir, dan UAV dalam 24 jam terakhir.

Serangan yang sedang berlangsung dari Moskow telah menewaskan sedikitnya dua orang pada hari Kamis dan melukai tiga orang lainnya, kata Yaroslav Yanushevych di Telegram.

“Salah satu (korban) adalah relawan, anggota tim reaksi cepat organisasi internasional. Selama penembakan, mereka berada di jalan, mereka terluka parah oleh pecahan peluru musuh,” tambahnya.

Yanushevych menambahkan bahwa tiga orang tewas dan 13 luka-luka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, pada hari Rabu.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)