Pakar: Pilot Sengaja Jatuhkan Malaysia Airlines MH370 ke Arch Ketujuh, Pecah Jadi Dua

Senin, 12 Desember 2022 - 15:03 WIB
loading...
A A A
Diharce mengeklaim sekitar tujuh jam setelah MH370 hilang—dan hampir kehabisan bahan bakar—pilot melakukan tindakan sengaja menjatuhkan pesawat dan seluruh penumpangnya.

Selama penyelaman tiba-tiba, sistem komunikasi SATCOM pesawat dihidupkan ulang dan permintaan untuk bergabung dengan jaringan Inmarsat menunjukkan seseorang masih memegang kendali selama saat-saat terakhir penerbangan.

"Itu mengirim pesan ke satelit untuk menyambung kembali ke jaringan sehingga daya terputus dalam delapan menit ini," kata Diharce.

Dia yakin pilot bisa menyalakan pesawat ke sistem cadangan yang disebut APU untuk dapat mendaratkannya dalam mode meluncur.

“Untuk membuang pesawat, Anda harus memiliki kendali yang lebih baik terhadap pesawat. Kalau tidak punya mesin, sangat sulit untuk menerbangkan pesawat dan sangat berat untuk terbang,” ujarnya.

“Jika Anda mengaktifkan APU, Anda mendapatkan kembali daya listrik normal dari semua kontrol penerbangan dan Anda mendapatkan kembali kontrol penuh dengan kontrol fly-by-wire," paparnya.

“Itu akan menjelaskan gangguan daya pada sistem SATCOM dan mengapa mencoba menyambung kembali.”

Dia percaya pesawat meluncur ke laut bukan "death spiral" yang disarankan dalam laporan resmi setelah mesin kanan "flamed out" karena kekurangan bahan bakar.

Dengan hanya mesin kiri yang masih berfungsi, pilot harus menggunakan kemudi pesawat agar tetap lurus agar tidak berputar dalam kecelakaan berkecepatan tinggi.

Gilles percaya bahwa kurangnya puing-puing dari kecelakaan itu juga menunjukkan upaya ditching dan bahwa MH370 bisa pecah menjadi dua atau tiga bagian.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)