Cerita Kudeta Ala Mafia oleh MBS: Ancaman Pemerkosaan hingga Todong Senjata

Jum'at, 02 Desember 2022 - 15:07 WIB
loading...
A A A
Pangeran Nayef diantar ke sebuah ruangan, di mana dia ditahan selama berjam-jam oleh Turki al-Sheikh--sekutu dekat MBS--yang bekerja untuk menekan Nayef agar menandatangani surat pengunduran diri dan berjanji setia kepada sepupunya.

Dia awalnya menolak, tetapi tunduk pada tekanan setelah ancaman dibuat terhadap keluarganya. Salah satu ancaman, kata seorang sumber kepada The Guardian, adalah anggota keluarganya yang perempuan akan diperkosa.

Menurut laporan tersebut, obatnya untuk hipertensi dan diabetes juga ditahan, dan dia diberitahu bahwa dia akan segera dirawat di rumah sakit jika dia tidak mau bekerja sama.

Keesokan paginya, dia menyerah pada tekanan. Dia disuruh masuk ke ruangan lain, tempat MBS menunggu dengan kamera televisi--dan seorang penjaga bersenjata. Cuplikan, berdurasi hampir 20 detik dan dirilis oleh penyiar Saudi, memberikan gambaran singkat tentang pertemuan tersebut.

Tampak MBS dengan antusias mencium tangan Nayef. Sheikh menempatkan jubah berlapis emas di atas bahu Nayef. Dalam sebuah teks kepada penasihatnya Saad Aljabri, menurut The Guardian, Nayef berkata: "Ketika saya berjanji setia, ada senjata di punggung saya."

Menyusul kudeta, Arab Saudi mengeklaim Nayef telah digulingkan karena kecanduan morfin dan kokain—tetapi itu terjadi setelah berbulan-bulan perasaan tidak enak antara sepupu, dan perencanaan yang cermat oleh MBS.

Mantan Putra Mahkota ditempatkan di bawah tahanan rumah, dan dia mengatakan kepada penasihatnya; Aljabri—yang sedang berada di luar negeri pada saat itu--untuk tidak kembali ke Saudi. Aljabri melarikan diri ke Kanada, di mana dia menjadi sasaran dugaan rencana pembunuhan oleh "Pasukan Harimau" Arab Saudi—yang ditolak masuk di perbatasan Kanada.

Kemudian pada tahun 2017, kondisi tahanan rumahnya dilonggarkan, namun Nayef tetap dilarang keluar negeri.

Pada 2018 dan 2019, dia diberi kebebasan relatif. Dia diizinkan pergi berburu di pedesaan, dan tampil di pernikahan kerajaan dan pemakaman.

Namun pada Maret 2020, peruntungan Nayef berbalik lagi. Para pejabat menggerebeknya di dekat Riyadh. Dia kemudian ditahan bersama dengan beberapa stafnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)