Pembom PLA Mendarat di Rusia, NATO Cari Cara Hindari Bentrokan dengan China

Kamis, 01 Desember 2022 - 23:19 WIB
loading...
A A A


Bahasa itu menggemakan karakterisasi Uni Eropa tentang China sebagai "saingan sistemik" ke Barat, sebuah formasi yang pertama kali dibuka pada 2019, meskipun itu tidak menghentikan para pemimpin Uni Eropa untuk mencoba menyelesaikan kesepakatan investasi besar dengan China pada tahun berikutnya.

“Apa yang saya lihat, tidak hanya di NATO tetapi juga, misalnya, dengan Uni Eropa, serta di bagian lain dunia, adalah konvergensi yang berkembang dalam pendekatan terhadap tantangan yang diajukan China,” kata Blinken.

“Ini bukan tentang membawa NATO ke Asia atau, dalam bahasa NATO, bertindak di luar wilayah. Ini tentang beberapa tantangan yang diajukan China di wilayah negara-negara anggota NATO dan memastikan bahwa, misalnya, kami membangun ketahanan di sekitar infrastruktur kami,” imbuhnya.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pembom strategis Rusia-China telah menggelar patroli udara di Asia-Pasifik.

“Satuan tugas udara yang terdiri dari pembom strategis pembawa rudal Tu-95MS dari Pasukan Udara Rusia dan pembom strategis Hong-6K dari Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan patroli udara di atas perairan Laut Jepang dan Laut China Timur," kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah patroli udara, pesawat Rusia mendarat di lapangan terbang di Republik Rakyat China dan pesawat China mendarat di lapangan terbang di wilayah Federasi Rusia,” Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan.



Hubungan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sekretaris Jenderal China Xi Jinping didramatisasi terutama melalui pertemuan kedua pemimpin di Olimpiade Beijing hanya beberapa minggu sebelum Putin meluncurkan kampanyenya untuk menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Xi Jinping dan Putin kemudian menyerukan transformasi arsitektur pemerintahan global serta tatanan dunia, dan pejabat China telah memberikan dukungan retorika kepada Putin selama setahun terakhir, sementara AS dengan pejabat Barat lainnya telah bekerja untuk mencegah China mengirim persenjataan ke Rusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)