Kroni Putin Remehkan Ukraina Bisa Rebut Crimea: Tim Zelensky dalam Keadaan Mabuk
loading...
A
A
A
Namun, hanya beberapa jam kemudian, Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa ancaman Ukraina untuk merebut Crimea adalah nyata.
“Seperti yang telah berulang kali dikatakan oleh pimpinan Rusia, ancaman ini akan dihilangkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Pernyataan Zakharova itu mengutip pengungkapan yang terkandung dalam dokumen yang ditemukan pasukan Rusia selama perang. Menurut Zakharova, itu secara meyakinkan menunjukkan bahwa rezim Kiev secara serius mempersiapkan serangan skala besar.
Pejabat Ukraina yang bertanggung jawab atas Crimea, Tamila Tasheva, mengatakan kepada The Daily Beast awal bulan ini dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa, meskipun intelijen menunjukkan bahwa Ukraina dapat merebut kembali Crimea sekitar musim semi atau musim panas tahun depan, menurutnya itu mungkin terjadi lebih cepat.
Mantan komandan pasukan serangan udara Ukraina, Mikhail Zabrodsky, mengatakan militer Kiev sedang mempersiapkan serangan ke Crimea, untuk merebut kembali semenanjung itu dari cengkeraman Rusia, pada tahun 2023.
Dia menolak membocorkan rincian lebih lanjut karena hal itu tidak akan bermanfaat bagi militer Ukraina.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa operasi yang dirancang untuk merebut kembali Semenanjung Crimea tidak akan menjadi serangan frontal yang tidak masuk akal.
Sebaliknya, itu akan dilakukan dengan menggunakan kombinasi pasukan darat, pendaratan laut, dan serangan udara, termasuk penggunaan drone.
“Kami akan mengejutkan orang-orang—dan berkali-kali—lagi,” katanya kepada The Economist.
“Seperti yang telah berulang kali dikatakan oleh pimpinan Rusia, ancaman ini akan dihilangkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Pernyataan Zakharova itu mengutip pengungkapan yang terkandung dalam dokumen yang ditemukan pasukan Rusia selama perang. Menurut Zakharova, itu secara meyakinkan menunjukkan bahwa rezim Kiev secara serius mempersiapkan serangan skala besar.
Pejabat Ukraina yang bertanggung jawab atas Crimea, Tamila Tasheva, mengatakan kepada The Daily Beast awal bulan ini dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa, meskipun intelijen menunjukkan bahwa Ukraina dapat merebut kembali Crimea sekitar musim semi atau musim panas tahun depan, menurutnya itu mungkin terjadi lebih cepat.
Mantan komandan pasukan serangan udara Ukraina, Mikhail Zabrodsky, mengatakan militer Kiev sedang mempersiapkan serangan ke Crimea, untuk merebut kembali semenanjung itu dari cengkeraman Rusia, pada tahun 2023.
Dia menolak membocorkan rincian lebih lanjut karena hal itu tidak akan bermanfaat bagi militer Ukraina.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa operasi yang dirancang untuk merebut kembali Semenanjung Crimea tidak akan menjadi serangan frontal yang tidak masuk akal.
Sebaliknya, itu akan dilakukan dengan menggunakan kombinasi pasukan darat, pendaratan laut, dan serangan udara, termasuk penggunaan drone.
“Kami akan mengejutkan orang-orang—dan berkali-kali—lagi,” katanya kepada The Economist.