Arab Saudi Sponsori Reformasi Ekonomi Yaman Senilai Rp15,7 Triliun
loading...
A
A
A
RIYADH - Di bawah sponsor Arab Saudi , Dana Moneter Arab telah menandatangani perjanjian senilai USD1 miliar (15,7 triliun) dengan pemerintah Yaman untuk merevitalisasi ekonominya yang lesu.
Kesepakatan itu, yang ditandatangani di Riyadh, berusaha untuk membangun program reformasi ekonomi, keuangan dan moneter yang komprehensif untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi, memperluas dan mendiversifikasi produksi serta menurunkan pengangguran dan kemiskinan.
Menteri Keuangan Saudi, Mohammed Al-Jadaan mengatakan, program tersebut akan mengembangkan sektor keuangan dan perbankan Yaman, memperkuat peran sektor swasta dan mempromosikan pembangunan ekonomi jangka panjang.
Prioritas reformasi pemerintah meliputi pengembangan sumber daya publik, pengendalian dan rasionalisasi pengeluaran pemerintah, peningkatan efisiensi, dan rehabilitasi infrastruktur penting dalam layanan listrik, air, dan transportasi.
Prioritas sektor keuangan dan perbankan antara lain mengembangkan sistem pengawasan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta memperkuat layanan bagi usaha kecil dan menengah serta pemuda dan perempuan di pedesaan. Ini juga akan berusaha untuk meningkatkan digitalisasi dan fleksibilitas metode pembayaran.
Program tersebut mengatakan, sektor swasta adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan kunci dalam membuka jalan bagi integrasi yang lebih besar ke dalam ekonomi global, aliran investasi asing, dan penguatan kemitraan internasional.
Pemerintah Yaman menyatakan minatnya untuk menjajaki peluang bagi lembaga-lembaga regional dan internasional untuk berkolaborasi dalam mendukung reformasi ekonomi Yaman.
Sponsor perjanjian oleh Arab Saudi adalah perpanjangan dari dukungan ekonomi negara untuk Yaman. Kerajaan memberi Bank Sentral Yaman USD1 miliar pada tahun 2012 dan USD2 miliar pada tahun 2018 untuk menutupi impor komoditas makanan pokok.
Dari tahun 2001 hingga 2022, Arab Saudi telah memimpin daftar negara-negara donor ke Yaman, memberikan 30 persen dari total dukungan.
Kesepakatan itu, yang ditandatangani di Riyadh, berusaha untuk membangun program reformasi ekonomi, keuangan dan moneter yang komprehensif untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi, memperluas dan mendiversifikasi produksi serta menurunkan pengangguran dan kemiskinan.
Menteri Keuangan Saudi, Mohammed Al-Jadaan mengatakan, program tersebut akan mengembangkan sektor keuangan dan perbankan Yaman, memperkuat peran sektor swasta dan mempromosikan pembangunan ekonomi jangka panjang.
Prioritas reformasi pemerintah meliputi pengembangan sumber daya publik, pengendalian dan rasionalisasi pengeluaran pemerintah, peningkatan efisiensi, dan rehabilitasi infrastruktur penting dalam layanan listrik, air, dan transportasi.
Prioritas sektor keuangan dan perbankan antara lain mengembangkan sistem pengawasan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta memperkuat layanan bagi usaha kecil dan menengah serta pemuda dan perempuan di pedesaan. Ini juga akan berusaha untuk meningkatkan digitalisasi dan fleksibilitas metode pembayaran.
Program tersebut mengatakan, sektor swasta adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan kunci dalam membuka jalan bagi integrasi yang lebih besar ke dalam ekonomi global, aliran investasi asing, dan penguatan kemitraan internasional.
Pemerintah Yaman menyatakan minatnya untuk menjajaki peluang bagi lembaga-lembaga regional dan internasional untuk berkolaborasi dalam mendukung reformasi ekonomi Yaman.
Sponsor perjanjian oleh Arab Saudi adalah perpanjangan dari dukungan ekonomi negara untuk Yaman. Kerajaan memberi Bank Sentral Yaman USD1 miliar pada tahun 2012 dan USD2 miliar pada tahun 2018 untuk menutupi impor komoditas makanan pokok.
Dari tahun 2001 hingga 2022, Arab Saudi telah memimpin daftar negara-negara donor ke Yaman, memberikan 30 persen dari total dukungan.
(esn)