PM Anwar Ibrahim Tolak Mobil Dinas Mewah Mercedes-Benz S600
loading...
A
A
A
PETALING JAYA - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dia menolak untuk menggunakan mobil mewah Mercedes-Benz S600 yang baru dibeli sebagai mobil dinas.
Menurutnya, mobil itu telah dibeli oleh Departemen Perdana Menteri sebelum dia mulai bekerja sebagai PM baru Malaysia pada Jumat pekan lalu.
"Saya tidak ingin pengeluaran publik baru dihabiskan untuk saya," katanya dalam posting Facebook semalam.
“Sebaliknya, saya akan menggunakan kendaraan apa pun yang tersedia untuk penggunaan dinas sehari-hari.”
Komentarnya memperkuat ucapannya pada Sabtu malam setelah doa syukur di masjid Sungai Long.
Anwar Ibrahim mengatakan tidak ada mobil dinas baru yang dibeli untuk dipakainya. Dia juga menegaskan tidak ada renovasi untuk kantornya.
Itu sebagai bagian dari budaya baru anti-pemborosan dana rakyat yang harus dilakukan oleh semua pihak.
Harga eceran konsumen limusin Mercedes-Benz S600 adalah antara RM700.000 hingga RM1,9 juta atau Rp2,4 miliar hingga Rp6,6 miliar.
“Pikirkan apa yang dapat Anda hemat—RM100, RM1000, RM10,000—yang dapat dikembalikan kepada orang miskin. Saya mulai dengan komitmen untuk tidak mengambil gaji, tapi yang penting jangan menyia-nyiakan dana yang kita punya,” ujarnya.
Menurutnya, mobil itu telah dibeli oleh Departemen Perdana Menteri sebelum dia mulai bekerja sebagai PM baru Malaysia pada Jumat pekan lalu.
"Saya tidak ingin pengeluaran publik baru dihabiskan untuk saya," katanya dalam posting Facebook semalam.
“Sebaliknya, saya akan menggunakan kendaraan apa pun yang tersedia untuk penggunaan dinas sehari-hari.”
Komentarnya memperkuat ucapannya pada Sabtu malam setelah doa syukur di masjid Sungai Long.
Anwar Ibrahim mengatakan tidak ada mobil dinas baru yang dibeli untuk dipakainya. Dia juga menegaskan tidak ada renovasi untuk kantornya.
Itu sebagai bagian dari budaya baru anti-pemborosan dana rakyat yang harus dilakukan oleh semua pihak.
Harga eceran konsumen limusin Mercedes-Benz S600 adalah antara RM700.000 hingga RM1,9 juta atau Rp2,4 miliar hingga Rp6,6 miliar.
“Pikirkan apa yang dapat Anda hemat—RM100, RM1000, RM10,000—yang dapat dikembalikan kepada orang miskin. Saya mulai dengan komitmen untuk tidak mengambil gaji, tapi yang penting jangan menyia-nyiakan dana yang kita punya,” ujarnya.