Rudal Hantam Pangkalan Militer Amerika Serikat di Suriah

Minggu, 27 November 2022 - 00:45 WIB
loading...
A A A
Berbicara sebelumnya pada Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya akan melanjutkan operasinya “tidak peduli dengan siapa teroris berkolusi.”

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar juga menanggapi peringatan AS. Dia bersikeras, "Tidak mungkin bagi kami untuk menyakiti pasukan koalisi atau warga sipil.

Menurut dia, satu-satunya misi Turki adalah mengejar kelompok teroris.

Turki meluncurkan Operasi Claw-Sword di Irak dan Suriah pekan lalu. Ankara melakukan serangan udara dan artileri terhadap kelompok Kurdi yang dianggapnya sebagai sel teroris sebagai pembalasan atas pemboman 13 November di Istanbul, yang menewaskan enam orang.

Washington telah lama bekerja sama dengan pejuang Kurdi di wilayah itu di bawah payung milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

AS mempertahankan sekitar 900 tentara di timur laut Suriah meskipun bertahun-tahun ada keberatan dari pemerintah di Damaskus.

Seorang komandan SDF bersikeras Washington memiliki "kewajiban moral" untuk mencegah kemungkinan serangan darat oleh sekutu NATO-nya, Turki.

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8241 seconds (0.1#10.140)