Khamenei Puji Pasukan Basij Iran karena Tindak Demo Rusuh
loading...
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei puji pasukan milisi Basij karena menindak keras demo rusuh di negara tersebut. Foto/REUTERS
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu (26/11/2022) memuji pasukan milisi Basij karena mengorbankan hidup mereka dalam menindak demo rusuh di negara tersebut.
Demo besar yang telah berjalan berminggu-minggu tersebut dipicu oleh kematian wanita muda Kurdi Iran, Mahsa Amini, pada 16 September. Amini tewas setelah ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan tentang wajib berjilbab.
Pasukan Basij, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, berada di garis depan dalam tindakan keras terhadap protes yang telah menyebar ke seluruh negeri.
“Mereka telah mengorbankan hidup mereka untuk melindungi orang-orang dari perusuh,” kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip Reuters.
Pihak berwenang menyalahkan musuh asing Iran; Amerika Serikat dan Israel beserta agen-agennya yang dianggap mendalangi kerusuhan.
Kantor berita aktivis HRANA mengatakan hingga Jumat sebanyak 448 pengunjuk rasa telah tewas, termasuk 63 anak-anak. Disebutkan juga 57 anggota pasukan keamanan bernasib serupa, dan diperkirakan 18.170 orang ditangkap.
Demo besar yang telah berjalan berminggu-minggu tersebut dipicu oleh kematian wanita muda Kurdi Iran, Mahsa Amini, pada 16 September. Amini tewas setelah ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan tentang wajib berjilbab.
Pasukan Basij, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, berada di garis depan dalam tindakan keras terhadap protes yang telah menyebar ke seluruh negeri.
“Mereka telah mengorbankan hidup mereka untuk melindungi orang-orang dari perusuh,” kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip Reuters.
Pihak berwenang menyalahkan musuh asing Iran; Amerika Serikat dan Israel beserta agen-agennya yang dianggap mendalangi kerusuhan.
Kantor berita aktivis HRANA mengatakan hingga Jumat sebanyak 448 pengunjuk rasa telah tewas, termasuk 63 anak-anak. Disebutkan juga 57 anggota pasukan keamanan bernasib serupa, dan diperkirakan 18.170 orang ditangkap.
(min)
Explore More