NATO Bersumpah Bantu Ukraina Selama Diperlukan

Jum'at, 25 November 2022 - 20:47 WIB
loading...
NATO Bersumpah Bantu Ukraina Selama Diperlukan
NATO bersumpah membantu Ukraina selama diperlukan. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg bersumpah organisasi yang dipimpinnya bertekad untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan Rusia "selama yang diperlukan." Ia juga mengatakan NATO akan membantu negara yang dilanda perang itu mengubah angkatan bersenjatanya menjadi tentara modern dengan standar Barat.

Berbicara kepada wartawan jelang pertemuan Menteri Luar Negeri NATO di Rumania minggu depan, Stoltenberg mendesak negara-negara yang ingin, baik secara individu maupun kelompok, untuk tetap menyediakan sistem pertahanan udara dan senjata lainnya ke Ukraina. NATO sebagai organisasi tidak memasok senjata.

“NATO akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan. Kami tidak akan mundur,” kata mantan perdana menteri Norwegia itu.

“(Negara) sekutu memberikan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan saya berharap menteri luar negeri juga akan setuju untuk meningkatkan dukungan yang tidak mematikan,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Jumat (25/11/2022).

Stoltenberg mengatakan bahwa anggota organisasi keamanan 30 negara itu telah mengirimkan bahan bakar, generator, pasokan medis, peralatan musim dingin, dan perangkat pengacau drone, tetapi lebih banyak lagi akan dibutuhkan saat musim dingin tiba, terutama karena Rusia menyerang infrastruktur energi Ukraina.



“Pada pertemuan kita di Bukares, saya akan meminta lebih banyak lagi,” ungkapnya.

“Dalam jangka panjang kami akan membantu transisi Ukraina dari peralatan era Soviet ke standar, doktrin, dan pelatihan NATO modern,” ia menambahkan.

Stoltenberg mengatakan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba akan bergabung dengan para menteri untuk membahas kebutuhan negaranya yang paling mendesak, tetapi juga dukungan jangka panjang seperti apa yang dapat diberikan NATO. Pejabat tinggi sipil NATO mengatakan dukungan itu akan membantu Ukraina bergerak untuk bergabung dengan aliansi itu suatu hari nanti.

Pertemuan 29-30 November di Bukares diadakan hampir 15 tahun setelah NATO berjanji bahwa Ukraina dan Georgia suatu hari akan menjadi anggota organisasi tersebut, sebuah janji yang sangat membuat marah Rusia.

Juga menghadiri pertemuan itu adalah para Menteri Luar Negeri Bosnia, Georgia dan Moldova – tiga mitra yang menurut NATO berada di bawah tekanan Rusia yang meningkat.



Stoltenberg mengatakan pertemuan itu akan melihat NATO mengambil langkah lebih lanjut untuk membantu mereka melindungi kemerdekaannya, dan memperkuat kemampuan mereka untuk mempertahankan diri.

Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi 10 bulan lalu, NATO telah memperkuat pertahanan negara sekutu yang bertetangga dengan Ukraina dan Rusia, tetapi dengan hati-hati berusaha menghindari terseret ke dalam perang yang lebih luas dengan kekuatan nuklir itu.

Tetapi Stoltenberg tidak menekan Ukraina untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Rusia, dan memang para diplomat NATO serta Eropa mengatakan bahwa Putin tampaknya tidak bersedia untuk datang ke meja perundingan.

“Kebanyakan perang berakhir dengan negosiasi,” katanya. “Tapi apa yang terjadi di meja perundingan tergantung pada apa yang terjadi di medan perang. Oleh karena itu, cara terbaik untuk meningkatkan peluang solusi damai adalah dengan mendukung Ukraina,” pungkasnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)