65 Rudal Jelajah Rusia Hujani Ukraina dalam Sehari

Kamis, 24 November 2022 - 06:44 WIB
loading...
65 Rudal Jelajah Rusia...
Sebanyak 65 rudal jelajah Rusia menghujani beberapa kota di Ukraina dalam sehari pada Rabu (23/11/2022). Foto/REUTERS/Vladyslav Musiienko
A A A
KIEV - Sekitar 65 rudal Rusia menghujani bangunan tempat tinggal dan stasiun energi di berbagai kota di Ukraina dalam sehari pada Rabu.

Dalam pembaruan operasional, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan pertahanan Kiev menembak jatuh 51 dari 65 rudal jelajah Kh-101 yang ditembakkan ke ibu kota, serta wilayah Vinnytsia, Lviv, dan Zaporizhzhia.

"Pada siang hari, penjajah Rusia melakukan serangan besar-besaran pada objek infrastruktur energi Ukraina," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dikutip Newsweek, Kamis (24/11/2022).

Serangan itu, yang memutus aliran listrik ke Kiev dan daerah lain, adalah salah satu serangan paling mengganggu yang dialami Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.



Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, mengonfirmasi serangan terhadap fasilitas infrastruktur penting di beberapa wilayah.

Energoatom, perusahaan tenaga nuklir nasional Ukraina, melaporkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia—PLTN terbesar di Eropa—memasuki "mode pemadaman total" di tengah penembakan Rusia.

Pihak berwenang di Ukraina mengatakan bahwa salah satu rudal Rusia menghantam bangsal bersalin, membunuh seorang anak laki-laki yang baru lahir dan melukai ibunya di kota Vilniansk.

"Musuh sekali lagi memutuskan untuk mencoba mencapai dengan teror dan membunuh apa yang tidak dapat dia capai selama 9 bulan dan tidak akan dapat dicapai," tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Telegram.

"Sebaliknya, ia hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua kejahatan yang dia bawa ke negara kita," lanjut Zelensky.

Anggota Parlemen Ukraina Lesia Vasylenko mengeklaim bahwa serangan rudal Rusia menewaskan total tujuh orang dan melukai 34 lainnya.

"Kapan mereka akan kehabisan senjata? Pemasok dan fasilitator perdagangan teknologi militer dengan Moskow harus diberi sanksi lebih keras," tulis Vasylenko di Twitter.

Sebelumnya pada hari Rabu, Parlemen Eropa memilih untuk menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme dalam langkah yang sebagian besar bersifat simbolis karena anggota Parlemen Eropa berusaha menuduh Kremlin melakukan kejahatan perang di Ukraina.

"Parlemen meminta Uni Eropa untuk lebih mengisolasi Rusia secara internasional," kata Parlemen Eropa dalam sebuah pernyataan. Mereka juga menyerukan paket sanksi kesembilan terhadap Moskow.

Militer Rusia belum berkomentar atas serangan besar-besaran ke Ukraina pada Rabu kemarin.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2692 seconds (0.1#10.140)