Protes Pecah di Pabrik iPhone China, Pekerja Bentrok dengan Polisi
loading...
A
A
A
Dia mengatakan beberapa pekerja yang baru direkrut juga takut tertular Covid-19 dari staf yang telah ada di sana selama wabah sebelumnya.
"Para pekerja yang memprotes ingin mendapatkan subsidi dan pulang ke rumah," kata anggota staf tersebut.
Ada pengerahan besar-besaran polisi ke pabrik itu pada Rabu pagi, katanya.
Video streaming langsung lainnya juga menunjukkan kerumunan polisi bersenjata di lokasi.
Karyawan lain yang baru direkrut mengatakan kepada BBC bahwa dia mengunjungi tempat protes pada hari Rabu di mana dia melihat seorang pria dengan darah di atas kepalanya tergeletak di tanah.
"Saya tidak tahu alasan pasti mengapa orang-orang memprotes tetapi mereka mencampur kami pekerja baru dengan pekerja lama yang positif (Covid-19)," katanya kepada BBC.
Foxconn, sebuah perusahaan Taiwan, adalah subkontraktor utama Apple dan pabriknya di Zhengzhou merakit lebih banyak iPhone daripada di tempat lain di dunia.
Pada akhir Oktober banyak pekerja meninggalkan pabrik di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan tuduhan perlakuan buruk terhadap staf, pelarian mereka terekam di media sosial saat mereka mengendarai truk kembali ke kampung halaman mereka di tempat lain di provinsi China tengah.
Foxconn kemudian berusaha meyakinkan pekerja untuk tetap tinggal dan merekrut staf baru dengan menawarkan gaji dan bonus yang lebih tinggi.
"Para pekerja yang memprotes ingin mendapatkan subsidi dan pulang ke rumah," kata anggota staf tersebut.
Ada pengerahan besar-besaran polisi ke pabrik itu pada Rabu pagi, katanya.
Video streaming langsung lainnya juga menunjukkan kerumunan polisi bersenjata di lokasi.
Karyawan lain yang baru direkrut mengatakan kepada BBC bahwa dia mengunjungi tempat protes pada hari Rabu di mana dia melihat seorang pria dengan darah di atas kepalanya tergeletak di tanah.
"Saya tidak tahu alasan pasti mengapa orang-orang memprotes tetapi mereka mencampur kami pekerja baru dengan pekerja lama yang positif (Covid-19)," katanya kepada BBC.
Foxconn, sebuah perusahaan Taiwan, adalah subkontraktor utama Apple dan pabriknya di Zhengzhou merakit lebih banyak iPhone daripada di tempat lain di dunia.
Pada akhir Oktober banyak pekerja meninggalkan pabrik di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan tuduhan perlakuan buruk terhadap staf, pelarian mereka terekam di media sosial saat mereka mengendarai truk kembali ke kampung halaman mereka di tempat lain di provinsi China tengah.
Foxconn kemudian berusaha meyakinkan pekerja untuk tetap tinggal dan merekrut staf baru dengan menawarkan gaji dan bonus yang lebih tinggi.