Rusia Sukses Uji Rudal Setan II yang Mampu Bawa 10 Hulu Ledak Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia diam-diam telah menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat atau misil Setan II yang mampu membawa 10 hulu ledak nuklir . Uji coba terbaru ini dinyatakan berhasil.
Tes senjata ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Kremlin bersikeras bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak mungkin dilakukan.
Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, komandan pasukan rudal strategis Rusia, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (19/11/2022), mengatakan pada sebuah konferensi militer pada hari Jumat bahwa Rusia baru-baru ini berhasil menguji rudal Sarmat.
Presiden Vladimir Putin melalui tautan video menyaksikan misil Satan II terbang untuk pertama kalinya selama uji coba di Rusia utara pada bulan April lalu. Saat itu, dia mengatakan rudal balistik baru tersebut akan membuat musuh Rusia "berpikir dua kali" sebelum mengancamnya.
Setiap misil Satan II yang sangat besar mampu membawa setidaknya 10 hulu ledak nuklir serta umpan dan dapat menyerang target yang jauhnya ribuan mil di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Sumber-sumber pertahanan Rusia memuji kemampuan rudal tersebut untuk menghindari intersepsi.
Kolonel Jenderal Karakaev juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan rudal Rusia siap untuk menerima gelombang kedua dari rudal dengan peluncur hipersonik Avangard.
Saat ini hanya ada satu unit militer yang dilengkapi dengan senjata hipersonik, yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan kecepatan suara 20 kali lipat.
Laporan uji coba rudal baru datang hanya beberapa hari setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak anggapan bahwa Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
“Pertanyaan itu, apalagi spekulasi, tidak dapat diterima,” kata Peskov.
“Ibukota Eropa yang membicarakan hal ini, memicu ketegangan di area yang berpotensi berbahaya ini," ujarnya.
Pada bulan Juli, ketika retorika nuklir Kremlin mencapai puncaknya, Putin memperingatkan bahwa Rusia akan mengerahkan misil Setan II yang berkemampuan nuklir pada akhir tahun. Sejak itu dia tidak membuat klaim serupa.
Para propagandis televisi Rusia telah lama menggunakan Setan II sebagai alat propaganda untuk mengancam Barat.
Dmitry Kiselyov dalam acara mingguannya awal tahun ini pernah berkata Inggris "sangat kecil sehingga satu rudal Sarmat akan cukup untuk menenggelamkannya untuk selamanya".
Setan II dilaporkan mampu mencapai Inggris dalam tiga menit.
China pada minggu ini mengatakan pihaknya menyambut baik deklarasi Rusia untuk tidak menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Berbicara setelah pertemuan dengan rekannya dari Rusia di sela-sela KTT G20 di Bali, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Rusia telah menegaskan posisinya bahwa perang nuklir "tidak mungkin dan tidak dapat diterima".
“Ini adalah posisi yang rasional dan bertanggung jawab dari Rusia,” kata Wang.
Tes senjata ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Kremlin bersikeras bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak mungkin dilakukan.
Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, komandan pasukan rudal strategis Rusia, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (19/11/2022), mengatakan pada sebuah konferensi militer pada hari Jumat bahwa Rusia baru-baru ini berhasil menguji rudal Sarmat.
Presiden Vladimir Putin melalui tautan video menyaksikan misil Satan II terbang untuk pertama kalinya selama uji coba di Rusia utara pada bulan April lalu. Saat itu, dia mengatakan rudal balistik baru tersebut akan membuat musuh Rusia "berpikir dua kali" sebelum mengancamnya.
Setiap misil Satan II yang sangat besar mampu membawa setidaknya 10 hulu ledak nuklir serta umpan dan dapat menyerang target yang jauhnya ribuan mil di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Sumber-sumber pertahanan Rusia memuji kemampuan rudal tersebut untuk menghindari intersepsi.
Kolonel Jenderal Karakaev juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan rudal Rusia siap untuk menerima gelombang kedua dari rudal dengan peluncur hipersonik Avangard.
Saat ini hanya ada satu unit militer yang dilengkapi dengan senjata hipersonik, yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan kecepatan suara 20 kali lipat.
Laporan uji coba rudal baru datang hanya beberapa hari setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak anggapan bahwa Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
“Pertanyaan itu, apalagi spekulasi, tidak dapat diterima,” kata Peskov.
“Ibukota Eropa yang membicarakan hal ini, memicu ketegangan di area yang berpotensi berbahaya ini," ujarnya.
Pada bulan Juli, ketika retorika nuklir Kremlin mencapai puncaknya, Putin memperingatkan bahwa Rusia akan mengerahkan misil Setan II yang berkemampuan nuklir pada akhir tahun. Sejak itu dia tidak membuat klaim serupa.
Para propagandis televisi Rusia telah lama menggunakan Setan II sebagai alat propaganda untuk mengancam Barat.
Dmitry Kiselyov dalam acara mingguannya awal tahun ini pernah berkata Inggris "sangat kecil sehingga satu rudal Sarmat akan cukup untuk menenggelamkannya untuk selamanya".
Setan II dilaporkan mampu mencapai Inggris dalam tiga menit.
China pada minggu ini mengatakan pihaknya menyambut baik deklarasi Rusia untuk tidak menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Berbicara setelah pertemuan dengan rekannya dari Rusia di sela-sela KTT G20 di Bali, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Rusia telah menegaskan posisinya bahwa perang nuklir "tidak mungkin dan tidak dapat diterima".
“Ini adalah posisi yang rasional dan bertanggung jawab dari Rusia,” kata Wang.
(min)