China Marah FBI Tuding TikTok Ancaman Keamanan Nasional AS

Kamis, 17 November 2022 - 18:24 WIB
loading...
China Marah FBI Tuding TikTok Ancaman Keamanan Nasional AS
Logo TikTok terlihat di atas keyboard komputer. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Pemerintah China mengecam Amerika Serikat (AS) karena "menyebarkan disinformasi" setelah kepala FBI mengatakan TikTok menimbulkan ancaman keamanan nasional yang serius.

TikTok merupakan platform media sosial milik China yang sangat populer di penjuru dunia saat ini.

Ditanya tentang pernyataan Direktur FBI Christopher Wray awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menolak tuduhan itu.



Mao Ning mengatakan kepada wartawan bahwa Washington hanya berusaha mendiskreditkan perusahaan besar China yang bersaing dengan raksasa media sosial Barat.

“Menyebarkan disinformasi dan kemudian menggunakannya untuk membuat pincang perusahaan China telah menjadi alat yang digunakan pemerintah AS. China dengan tegas menentang ini,” tegas Mao.

Dia mendesak para pejabat AS untuk “bertindak lebih bertanggung jawab, dan mengambil langkah yang lebih kredibel untuk menghormati dan mematuhi aturan internasional yang menekankan keadilan, keterbukaan, dan non-diskriminasi.”

Selama sidang Komite Keamanan Dalam Negeri DPR membahas "ancaman di seluruh dunia terhadap tanah air" pada Selasa, Anggota DPR Partai Republik Diana Harshbarger mengklaim TikTok "dirancang untuk menggaet anak-anak Amerika" di media sosial.

Dia mengutip laporan baru-baru ini bahwa platform tersebut berencana memantau pengguna tertentu "untuk tujuan mensurvei setiap warga negara AS.”

Dia kemudian bertanya kepada Wray apakah FBI menganggap TikTok sebagai "ancaman keamanan nasional yang signifikan" berdasarkan laporan tersebut, atau apakah biro tersebut telah menyelidiki dugaan "hubungan perusahaan dengan (Partai Komunis China)".

“Saya akan mengatakan kita memiliki masalah keamanan nasional, setidaknya dari sisi FBI, tentang TikTok,” ujar Wray.

“Mereka memasukkan kemungkinan bahwa pemerintah China dapat menggunakannya untuk mengontrol pengumpulan data pada jutaan pengguna, atau mengontrol algoritme rekomendasi, yang dapat digunakan untuk mempengaruhi operasi jika mereka mau, atau untuk mengontrol perangkat lunak pada jutaan perangkat,” papar Wray.

Dia menambahkan, akan mengomentari setiap penyelidikan yang sedang berlangsung dalam "pengaturan tertutup dan rahasia."

"Ada sejumlah investigasi terbuka terhadap ancaman China," ujar dia tanpa menjelaskan lebih lanjut.

TikTok membantah pernah merencanakan melacak orang Amerika, mengatakan kepada Forbes, yang pertama kali menerbitkan tuduhan tersebut.

"Perusahaan tidak mengumpulkan informasi lokasi GPS yang tepat dari pengguna AS, yang berarti TikTok tidak dapat memantau pengguna AS seperti yang disarankan artikel tersebut," papar pernyataan TikTok terkait laporan Forbes.

Perusahaan mengatakan laporan Forbes tidak memiliki "integritas jurnalistik", dan menuduh outlet tersebut dengan sengaja menghilangkan informasi yang akan menyangkal klaim intinya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1043 seconds (0.1#10.140)