Kewalahan Digempur Drone Kamikaze Rusia, Ukraina Minta Sistem Pertahanan C-RAM ke AS

Rabu, 09 November 2022 - 05:19 WIB
loading...
Kewalahan Digempur Drone Kamikaze Rusia, Ukraina Minta Sistem Pertahanan C-RAM ke AS
Ukraina minta sistem pertahanan udara minigun C-RAM untuk melawan serangan drone kamikaze Rusia yang diduga buatan Iran. Foto/Wikimedia Commons/Senior Airman Brittany Bateman/US Air Force
A A A
KIEV - Pemerintah Ukraina telah meminta sejumlah sistem pertahanan udara minigun C-RAM kepada Amerika Serikat (AS) setelah kewalahan oleh serangan Rusia dengan drone kamikaze yang diduga buatan Iran.

Permintaan bantuan itu terungkap dari surat yang ditandatangani oleh Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk dan dilihat oleh ABC News.

Stefanchuk menulis kepada anggota senior Kongres AS, meminta senjata untuk melindungi objek penting, terutama pembangkit listrik yang penting.

Dia juga meminta rudal jarak jauh—mungkin untuk HIMARS yang dipasok AS—sehingga militer Ukraina dapat menargetkan area peluncuran drone jauh di belakang garis pertempuran musuh.



Land-based Phalanx Weapons Systems (LPWS) buatan Raytheon adalah senjata pertahanan point Angkatan Laut versi Angkatan Darat AS, umumnya dikenal sebagai sistem Counter-Rocket, Artileri, Mortar (C-RAM).

LPWS dipasang pada traktor-trailer untuk mobilitas. Militer AS telah menggunakannya untuk melindungi target bernilai tinggi, seperti kedutaan besarnya di tempat-tempat seperti Baghdad dan Kabul, dari serangan mortir dan roket yang masuk.

Sementara Pentagon tidak akan mengomentari permintaan khusus Ukraina, militer AS mengatakan pihaknya fokus pada peralatan yang relevan untuk pertempuran saat ini.

"Kami bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi permintaan bantuan keamanan prioritas Ukraina, mengirimkan senjata dari stok AS jika tersedia," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Garron Garn kepada ABC News, yang dilansir Rabu (9/11/2022).

Ukraina sebelumnya mengumumkan penerimaan dua sistem pertahanan udara NASAMS pada hari Senin. Enam lagi dijanjikan oleh Washington pada bulan Agustus lalu, tetapi akan membutuhkan waktu untuk tiba di Kiev.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)