Gunakan Twitter, Elon Musk Desak Warga AS Pilih Partai Republik

Selasa, 08 November 2022 - 15:50 WIB
loading...
Gunakan Twitter, Elon Musk Desak Warga AS Pilih Partai Republik
Elon Musk menggunakan Twitter untuk mendesak warga AS pilih Partai Republik pada pemilu sela. Foto/Salon.com
A A A
WASHINGTON - Bos baru Twitter , Elon Musk , mendesak warga Amerika Serikat (AS) untuk memilih kandidat dari Partai Republik dalam pemilu sela hari Selasa (8/11/2022) waktu setempat.

"Untuk pemilih yang berpikiran independen: Kekuasaan bersama mengekang ekses terburuk dari kedua belah pihak, oleh karena itu saya merekomendasikan untuk memilih Kongres Republik, mengingat bahwa Kepresidenan adalah Demokrat," cuit Musk.

"Demokrat Hardcore atau Republik tidak pernah memilih pihak lain, jadi pemilih independen adalah orang-orang yang benar-benar memutuskan siapa yang bertanggung jawab!" sambungnya seperti dikutip dari Evening Standard.



Partai Republik secara luar diharapkan akan merebut kendali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pemungutan suara kunci esok, tetapi Senat, yang hanya memiliki 100 anggota, dianggap berada di ujung tanduk dengan beberapa persaingan ketat.

Musk, yang juga CEO perusahaan mobil listrik Tesla, telah menghabiskan USD44 miliar untuk membeli situs jejaring sosial itu, di mana ia memiliki lebih dari 113 juta pengikut.

Setengah dari tenaga kerja Twitter di seluruh dunia diberhentikan pada hari Jumat tetapi laporan dari Amerika Serikat pagi ini menunjukkan beberapa dari mereka yang dilepaskan diminta untuk kembali.

Sejak menutup kesepakatan senilai USD44 miliar, Musk telah menyusun serangkaian ide untuk proses verifikasi pengguna baru untuk Twitter melalui layanan berlangganan centang biru Twitter.



Dalam cuitannya, Musk mengatakan dia akan memberikan "kekuatan kepada orang-orang" dengan menawarkan verifikasi melalui centang biru Twitter seharga USD8 per bulan. Dia mengatakan peserta akan mendapatkan prioritas dalam penyebutan, balasan dan pencarian, menerima iklan setengah lebih banyak, dan akan dapat men-tweet video dan audio yang panjang.

Sejumlah merek besar telah menghentikan pengeluaran iklan dengan Twitter dalam beberapa hari terakhir, termasuk Volkswagen, General Motors, dan Pfizer.

Hampir semua pendapatan Twitter saat ini berasal dari iklan, dan Musk telah mencari cara untuk memotong biaya dan menghasilkan uang dengan cara yang berbeda dari platform.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)