Bukan Pertanda Baik! Pemilu AS Berlangsung Saat Gerhana Bulan Darah untuk Pertama Kali

Selasa, 08 November 2022 - 11:02 WIB
loading...
A A A
Banyak perlombaan pemilihan kunci yang sangat sengit karena Partai Demokrat mencoba mempertahankan mayoritas mereka di tengah kinerja buruk Presiden AS Joe Biden, yang juga seorang Demokrat.

Di sisi lain, Partai Republik mencoba meyakinkan pemilih bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatasi masalah-masalah mendesak negara itu.

Ini akan menjadi pemilihan AS pertama sejak November 2020, yang dinodai oleh tuduhan kecurangan pemilu oleh Presiden AS saat itu Donald Trump yang menolak menerima kekalahannya dari Biden.

Penolakan itu memuncak dalam serangan kekerasan oleh para pengikutnya di Kongres AS pada Januari 2021 yang menewaskan lima orang. Insiden itu mengakibatkan ratusan orang telah didakwa dengan kejahatan serius.

Kadang-kadang dijuluki "bulan darah" karena rona merah tua yang terlihat pada bulan, insiden itu tidak lebih dari bulan yang melewati bayangan Bumi.

Beberapa mitos mengungkap kehadiran gerhana terkait dengan kejadian buruk di masa depan. Benar atau tidaknya mitos itu tentu tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Meski demikian, berbagai perkembangan saat ini tampaknya menunjukkan masa depan suram bagi AS dan seluruh dunia. Misalnya, inflasi dan kenaikan harga energi serta kebutuhan pokok yang membebani banyak orang di penjuru dunia, serta konflik Ukraina dan Rusia yang tak kunjung berakhir.

Karena orbitnya agak lonjong, bulan tidak selalu lewat tepat di belakang planet, dari sudut pandang matahari, tetapi sering kali, dan hasilnya spektakuler.

Nikmati gerhana saat itu berlangsung (yang seharusnya sekitar 1 jam 25 menit), karena yang berikutnya tidak akan datang sampai 13 Maret 2025.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)