AS Tuduh Rusia-China Abaikan Tanggung Jawab atas Korea Utara

Sabtu, 05 November 2022 - 20:57 WIB
loading...
AS Tuduh Rusia-China...
AS Tuduh Rusia-China Abaikan Tanggung Jawab atas Korea Utara. FOTO/Reuters
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia dan China memberikan "perlindungan selimut" ke Korea Utara (Korut) dari tindakan Dewan Keamanan PBB. AS juga menuding kedua negara itu telah "membungkuk ke belakang" untuk membenarkan peluncuran rudal balistik Pyongyang.

Seperti dilaporkan Reuters, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Albania, Irlandia dan Norwegia meminta Dewan Keamanan bertemu pada Jumat (4/11/2022), setelah Pyongyang menembakkan beberapa rudal, termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua yang gagal.



"Anda tidak boleh mengabaikan tanggung jawab Dewan Keamanan, karena DPRK (Korut) mungkin menjual senjata kepada Anda untuk memicu perang agresi di Ukraina, atau karena Anda pikir mereka menjadi penyangga regional yang baik bagi Amerika Serikat," ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada dewan, mengacu pada Rusia dan China.

Rusia dan China kemungkinan tidak akan menyetujui tindakan dewan atas peluncuran rudal terbaru Korea Utara, kata para diplomat.

"Dewan harus memainkan peran konstruktif daripada selalu menekankan pada tekanan," kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun. "Dalam keadaan saat ini, dewan harus secara khusus berusaha untuk mengurangi konfrontasi, meredakan ketegangan, dan mempromosikan penyelesaian politik," lanjutnya.



Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran rudal Korut baru-baru ini dan mendesak Pyongyang untuk "segera berhenti mengambil tindakan provokatif lebih lanjut" dan mengambil langkah segera untuk melanjutkan pembicaraan yang bertujuan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.

Korut telah lama dilarang melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik oleh Dewan Keamanan, yang telah memperkuat sanksi terhadap Pyongyang selama bertahun-tahun untuk mencoba dan memotong dana untuk program tersebut.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, 15 anggota badan tersebut terpecah tentang bagaimana menghadapi negara tertutup itu. Pada bulan Mei, China dan Rusia memveto dorongan pimpinan AS untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi PBB terhadap Korea Utara atas peluncuran rudal balistiknya yang baru.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Medela Potentia Resmi...
Medela Potentia Resmi Melantai di Bursa, Himpun Dana Rp685 Miliar
IDI Investigasi Kasus...
IDI Investigasi Kasus Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien saat USG
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
28 menit yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
3 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
5 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
5 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
7 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved