Rusia Ungkap 4 Alasan Putin Tak Punya Pilihan Selain Perang di Ukraina

Jum'at, 04 November 2022 - 13:34 WIB
loading...
Rusia Ungkap 4 Alasan Putin Tak Punya Pilihan Selain Perang di Ukraina
Rusia ungkap empat alasan Presiden Vladimir Putin tak punya pilihan selain perang di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Magomedsalam Magomedov, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia , menyebutkan empat alasan yang membenarkan perang Presiden Vladimir Putin di Ukraina .

"Dukungan terbuka dan promosi ideologi neo-Nazi, militerisasi cepat Ukraina, seruan terus-menerus untuk aneksasi wilayah Rusia, ancaman yang meningkat terhadap keamanan dan stabilitas nasional kami membuat Presiden negara kami Vladimir Putin tidak punya pilihan lain selain meluncurkan operasi militer khusus," kata Magomedov pada hari Kamis.

Lebih dari delapan bulan telah berlalu sejak dimulainya perang di Ukraina, atau yang disebut Putin sebagai "operasi militer khusus", pada 24 Februari.



Meskipun jumlah korban perang di kedua belah pihak tidak diperbarui secara berkala, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan pada bulan Agustus bahwa negaranya telah kehilangan 9.000 personel militer.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada bulan Agustus bahwa pasukan Ukraina membunuh atau melukai 45.200 tentara militer Rusia.

Klaim dari angka-angka itu belum bisa diverifikasi secara independen.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa 5.937 tentara Rusia telah tewas sejak invasi pada Februari, sebagaimana dilaporkan Reuters pada September lalu.

Pasukan Rusia dilaporkan menderita moral yang buruk dan kesulitan mendapatkan peralatan dan armor.

Namun, Magomedov berpendapat pada hari Kamis bahwa keputusan untuk berperang melawan Ukraina perlu.

“Ini bukan keputusan yang mudah tapi sangat diperlukan, pertama-tama demi masa depan negara kita, anak cucu kita,” katanya, yang dilansir kantor berita TASS, Jumat (4/11/2022).

"Keputusan ini didukung oleh mayoritas rakyat Rusia," ujarnya.

Pasukan Rusia dilaporkan meninggalkan pos pemeriksaan di wilayah Kherson baru-baru ini, dengan gambar-gambar yang beredar online menunjukkan bahwa bendera Rusia telah diturunkan dari gedung dewan kota.

Yuriy Sobolevskyi, wakil kepala dewan regional Kherson, memposting foto di saluran Telegramnya yang katanya diambil pada hari Kamis.

"Administrasi Negara Oblast Kherson. Foto ini diambil hari ini. Hilangnya Anda secara misterius tahu apa...Kherson dulu, sekarang, dan hanya akan menjadi Ukraina. Dan jika bukan kami, Anda [pasukan Rusia] akan menanggalkan pakaian Anda [bendera Rusia]," tulisnya.

Pada bulan September, Putin memerintahkan "mobilisasi parsial" tentara cadangan dan mantan personel militer untuk bergabung dalam perang di Ukraina, tetapi upaya itu tampaknya gagal ketika Kolonel Jenderal Rusia Andrey Kartapolov mengumumkan bulan lalu bahwa sekitar 10.000 orang Rusia yang dimobilisasi secara keliru telah dipulangkan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)