Patahkan Klaim Rusia, Pengawas Nuklir PBB Sebut Tak Ada Bukti Bom Kotor di Ukraina
loading...
A
A
A
Grossi mengatakan bahwa IAEA akan merilis hasil sampling lingkungan sesegera mungkin.
Pejabat Ukraina dan Barat dengan keras menolak klaim Rusia bahwa Kiev berencana menggunakan bom kotor.
Dalam pernyataan bersama pada 23 Oktober, para menteri luar negeri Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah berbicara langsung dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
"Menjelaskan bahwa kami semua menolak tuduhan palsu Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri," bunyi pernyataan mereka.
"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," imbuh mereka. "Kami selanjutnya menolak dalih apa pun untuk eskalasi oleh Rusia."
Jonathan Katz, direktur Democracy Initiatives dan seorang senior fellow di German Marshall Fund yang berbasis di Washington D.C., mengatakan kepada Newsweek bahwa penjajakan tuduhan bom kotor terdengar seperti upaya bendera palsu di mana Rusia mengatakan orang lain akan melakukan sesuatu dan kemudian dalam kenyataannya Rusialah yang mungkin bersiap untuk melakukan tindakan ini.
"Ini seperti mengulang kembali buku pedoman disinformasi Rusia," katanya.
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas pengumuman IAEA terkait inspeksinya di Ukraina.
Pejabat Ukraina dan Barat dengan keras menolak klaim Rusia bahwa Kiev berencana menggunakan bom kotor.
Dalam pernyataan bersama pada 23 Oktober, para menteri luar negeri Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah berbicara langsung dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
"Menjelaskan bahwa kami semua menolak tuduhan palsu Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri," bunyi pernyataan mereka.
"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," imbuh mereka. "Kami selanjutnya menolak dalih apa pun untuk eskalasi oleh Rusia."
Jonathan Katz, direktur Democracy Initiatives dan seorang senior fellow di German Marshall Fund yang berbasis di Washington D.C., mengatakan kepada Newsweek bahwa penjajakan tuduhan bom kotor terdengar seperti upaya bendera palsu di mana Rusia mengatakan orang lain akan melakukan sesuatu dan kemudian dalam kenyataannya Rusialah yang mungkin bersiap untuk melakukan tindakan ini.
"Ini seperti mengulang kembali buku pedoman disinformasi Rusia," katanya.
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas pengumuman IAEA terkait inspeksinya di Ukraina.
(min)