Jadi Lokasi Tes 67 Bom Nuklir AS, Kepulauan Marshall Tuntut Kompensasi Rp46,8 Triliun

Selasa, 01 November 2022 - 13:59 WIB
loading...
A A A
Kepulauan Marshall mengatakan pihaknya juga akan siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Yun jika Washington menangani masalah kesehatan dan lingkungan yang berasal dari uji coba bom nuklir Washington di masa lalu.

"Kami siap untuk menandatangani (perpanjangan Compact) besok, setelah masalah utama ditangani," kata Ketua Parlemen Kenneth Kedi kepada AFP, Selasa (1/11/2022).

"Kami perlu menemukan solusi yang bermartabat," katanya.

Kedi mewakili Rongelap Atoll yang masih terkena dampak uji coba bom nuklir Amerika.

Dia didorong oleh kesepakatan yang ditandatangani pada akhir September oleh Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin pulau Pasifik, termasuk Presiden Kepulauan Marshall David Kabua, yang mencakup referensi komitmen AS untuk menangani masa lalu nuklirnya.

"Namun, sampai itu terjadi, itu menimbulkan tanda tanya pada semua janji yang telah dibuat Washington," kata Kedi.

"Jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah dari masa lalu kita, bagaimana kedepannya dengan masalah lain?"

Ribuan penduduk Kepulauan Marshall ditelan oleh awan radioaktif setelah uji coba nuklir Castle Bravo tahun 1954 oleh militer AS, dan banyak yang kemudian mengalami masalah kesehatan.

Puing-puing yang terkontaminasi dari uji coba bom itu dibuang di kawah di Enewetak Atoll dan ditutup dengan beton yang telah retak, memicu masalah kesehatan.

Ratusan penduduk pulau dari Kepulauan Marshall--Bikini, Enewetak, Rongelap dan Utrik--juga harus direlokasi karena kontaminasi nuklir. Banyak yang masih belum bisa pulang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)