Rusia Undang Negara-negara Sahabat Garap Megaproyek Minyak Arktik

MOSKOW - Raksasa energi Rusia , Rosneft, yang mengembangkan megaproyek Minyak Vostok bernilai miliaran dolar di kawasan Arktik, telah mengundang perusahaan-perusahaan dari apa yang disebut negara-negara sahabat untuk bergabung dalam inisiatif tersebut.

Skema energi unggulan mencakup 52 area berlisensi di utara Wilayah Krasnoyarsk dan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets, di mana 13 ladang minyak dan gas berada.

“Pelaksanaan proyek tetap berjalan sesuai jadwal yang telah diumumkan sebelumnya. Kami akan senang melihat semua teman kami, termasuk Socar [perusahaan minyak dan gas Azerbaijan], di antara para peserta dalam proyek ini," kata CEO Rosneft Igor Sechin pada hari Kamis di Forum Ekonomi Verona Eurasia di Baku, seperti dikutip Russia Today, Jumat (28/10/2022).



Menurut Sechin, proyek Minyak Vostok dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat dari pasar Asia Tenggara, India, dan China.

Dia mencatat bahwa, setelah membuat keputusan strategis untuk “berputar ke Timur", Rusia secara sistematis meningkatkan pasokan sumber daya energi ke kawasan Asia-Pasifik.

Menurutnya, ekspor minyak Rusia ke China dan India melebihi 80 juta ton pada tahun 2021.

Sechin sebelumnya mengatakan bahwa Minyak Vostok dapat mengirimkan hingga 30 juta ton minyak melalui Rute Laut Utara pada tahun 2024.

Menurutnya, secara total, proyek ini akan memastikan produksi, transportasi, dan transshipment hingga 50 juta ton minyak per tahun pada tahap tahun pertama, dan hingga 100 juta ton ketika tahap kedua selesai.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut proyek Minyak Vostok “besar dan menjanjikan.”