4 Negara Muslim yang Pernah Memiliki Senjata Pemusnah Massal, Nomor 3 Masih Punya

Rabu, 26 Oktober 2022 - 18:20 WIB
loading...
4 Negara Muslim yang Pernah Memiliki Senjata Pemusnah Massal, Nomor 3 Masih Punya
4 Negara Muslim yang Pernah Memiliki Senjata Pemusnah Massal, Nomor 3 Masih Punya
A A A
JAKARTA - Senjata pemusnah massal memiliki beragam jenis yang bisa membahayakan banyak orang. Mengutip informasi dari laman Homeland Security, beberapa jenis diantaranya adalah senjata nuklir, senjata kimia , senjata biologis, dan lain sebagainya.

Dalam riwayatnya, negara-negara di dunia diketahui pernah mengembangkan dan memiliki senjata pemusnah massal tersebut. Seiring waktu, disepakati bersama bahwa penggunaan berbagai senjata ini dilarang, karena membahayakan keberlangsungan dunia kedepannya.



Tak hanya negara-negara maju dan superior di dunia, sejumlah negara muslim juga pernah memiliki salah satunya. Bahkan, sampai saat ini masih ada yang memilikinya. Berikut empat negara muslim yang pernah memiliki senjata pemusnah massal.

1. Libya
Libya menjadi negara pertama dalam daftar ini. Mengutip informasi dari laman NTI, sejak dulu negara ini memang dikenal memiliki program senjata pemusnah massal. Namun, pada tahun 2003 Muammar Qadhafi meninggalkan semua program tersebut.

Untuk senjata nuklirnya, pembongkaran selesai dan diverifikasi pada tahun 2004. Hal ini termasuk juga penghancuran gudang senjata kimia moderat, hingga senjata berkemampuan biologis.

2. Suriah
Suriah merupakan salah satu negara di kawasan Asia Barat. Dalam riwayatnya, negara ini cukup sering dilanda konflik berkepanjangan. Mengutip informasi dari laman Arms Control Association, pada Juli 2012 Suriah secara terbuka mengakui memiliki senjata kimia.

Setelah dilakukan berbagai macam penyelidikan oleh tim PBB, pada 20 September 2013 Suriah mengajukan deklarasi terkait senjata kimianya kepada OPCW. Tak lama berselang, tim OPCW bersama beberapa pejabat PBB datang ke Suriah dan memulai penghancuran stok beserta fasilitas senjata kimia tersebut.



3. Pakistan
Pakistan merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Asia Selatan. Dengan populasi yang cukup padat, negara ini tercatat sebagai salah satu yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia.

Meski jarang tersorot oleh dunia internasional, namun Pakistan ternyata memiliki senjata nuklir. Mengutip informasi dari laman Reuters, Pakistan dan India memiliki persenjataan nuklir dengan takaran yang sebanding.

Tercatat, Pakistan memiliki sekitar 100-120 senjata nuklir yang bisa diluncurkan melalui pesawat serta rudal berbasis darat. Sedangkan India memiliki antara 90-100 senjata.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), dari sekian negara yang memiliki senjata nuklir, Pakistan termasuk diantaranya yang telah meningkatkan stok hulu ledak nuklirnya seiring waktu.

Arms Control Association (ACA) yang berbasis di AS juga menyebut bahwa kekuatan nuklir Pakistan setidaknya mencakup empat rudal balistik jarak pendek serta dua rudal balistik jarak menengah.

4. Irak
Pada era kepemimpinan Saddam Hussein, Irak juga disebut memiliki sejumlah senjata kimia. Mengutip informasi dari laman History Today, Saddam muncul dari Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 dan memiliki keyakinan terhadap senjata kimia.

Menurutnya, senjata ini menjadi satu satunya cara untuk menghalangi AS maju ke Baghdad setelah sebelumnya berhasil merebut Kuwait pada 1991. Dalam resolusi PBB yang disahkan pada 3 April 1991, sebagian besar menuntut Irak untuk segera menghancurkan senjata pemusnah massal yang dimilikinya.

Saat itu, Saddam Hussein disebut mencoba menyembunyikan beberapa diantaranya. Sehingga penghancuran secara sepihak pun terjadi setelah penyelidik PBB menemukan lebih banyak senjata dari yang dibicarakan.

Referensi:
-https://www.nti.org/countries/libya/
-https://www.armscontrol.org/factsheets/Timeline-of-Syrian-Chemical-Weapons-Activity
-https://www.reuters.com/world/asia-pacific/india-pakistans-nuclear-arsenals-2022-03-11/
-https://www.historytoday.com/what-did-happen-saddam%E2%80%99s-wmd
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)