Tokoh Lintas Agama RI Sambangi Slovakia & Polandia

Senin, 27 Oktober 2014 - 18:07 WIB
Tokoh Lintas Agama RI Sambangi Slovakia & Polandia
Tokoh Lintas Agama RI Sambangi Slovakia & Polandia
A A A
JAKARTA - Sejumlah tokoh berbagai agama di Indonesia meninggalkan Tanah Air menuju Slovakia dan Polandia.

Mereka mewakili Indonesia dalam forum Interfaith Dialogue yang diselenggarakan pemerintah Indonesia dan negara-negara tersebut. Program itu merupakan kerjasama Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Agama.

Sejumlah tokoh yang mewakili Indonesia dalam forum tersebut antara lain, Romo Agus Ulahayanan (Katholik), Pendeta DR. Martin Lukito Sinaga (Kristen), dan DR. Candra Setiawan (Konghucu).

Selain itu, para akademisi juga ikut mewakili Indonesia di forum itu, seperti Profesor Mudjia Rahardjo (UIN Malang) dan Profesor Azyumardi Azra (UIN Jakarta). Direktur Jenderal Binmas Katholik Kemenag Eusabius Binsasi, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag, Mubarok dan Direktur Diplomasi Publik Kemlu, Al Busyra Basnur juga ikut bertolak menuju dua negara tersebut.

Di Slovakia para delegasi Indonesia akan mengikuti forum yang dimulai hari ini (27/10/2014) hingga Jumat (31/10/2014). Dalam forum itu, delegasi RI akan melakukan dialog dengan komunitas dan kajian agama Universitas Comenius.

Mereka juga mengadakan public lecture di University St. Cyril & Methodius Trnava, menggelar pertemuan dengan Kardinal dan Imam Besar Masjid Bratislava, bertemu dengan pemerintah kota Bratislava, serta menggelar pertemuan dengan pejebat Kementerian Luar Negeri Slowakia.

Sementara itu, di Polandia para delegasi akan memulai kegiatannya pada 1 hingga 6 November 2014. Sama seperti di Slovakia, mereka juga akan melakukan berbagai pertemuan dengan para tokoh, akademisi dan pejabat di Polandia.

Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Al Busyra Basnur mengatakan bahwa kegiatan Interfaith Dialogue telah diselenggarakan Indonesia sejak tahun 2004. Sampai sekarang, lanjut dia, Indonesia menyelenggarakan Interfaith Dialogue dengan 25 negara sahabat di dunia.

”Dalam diplomasi publik peranan masyarakat sangat penting. Karena itulah Kementerian Luar Negeri senantiasa aktif mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan hubungan Indonesia dengan negara-negara sahabat dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama dalam diplomasi publik”, kata Al Busyra, dalam rilisnya kepada Sindonews.com.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4001 seconds (0.1#10.140)