Sosok Saud al-Shaalan, Pangeran Arab Saudi yang Ancam AS dengan Jihad

Senin, 17 Oktober 2022 - 11:02 WIB
loading...
A A A
Namun, pelobi Arab Saudi Ali Shihabi mengatakan pangeran tersebut adalah bangsawan kecil tanpa peran resmi di kerajaan.

"Ini adalah individu pribadi yang membuat pernyataan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan negara," tulis dia di Twitter, seperti dikutip Middle East Eye, Senin (17/10/2022).

Intervensi Pangeran Saud datang ketika hubungan antara AS dan Arab Saudi telah mencapai titik nadir. Dengan kenaikan harga energi setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, Washington telah melobi anggota kartel minyak OPEC+, khususnya Arab Saudi, untuk meningkatkan produksi minyak.

Presiden AS Joe Biden telah melakukan perjalanan ke Kerajaan Arab Saudi pada bulan Juli lalu sebagai bagian dari lobi Amerika.

Padahal, sebelumnya Biden berjanji untuk mengubah Arab Saudi menjadi "paria" setelah pembunuhan jurnalis pembangkang Arab Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.

Biden saat itu mengatakan pemerintahannya memberi tahu media bahwa mereka yakin Arab Saudi akan meningkatkan produksi minyak.

Alih-alih tunduk, Arab Saudi justru memimpin OPEC+ memangkas produksi minyak sebesar dua juta barel per hari mulai November bulan depan.

Washington telah bereaksi dengan marah, menuduh Arab Saudi membantu Rusia untuk meringankan tekanan sanksi yang dijatuhkan pada Moskow atas perang Ukraina.

Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu pekan lalu bahwa mereka ingin bekerja dengan Kongres untuk mengevaluasi ulang hubungan Washington dengan Riyadh.

Para anggota Parlemen telah menawarkan sejumlah langkah, termasuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi dan membuka OPEC untuk litigasi di AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0893 seconds (0.1#10.140)