Gedung Putih Komentar Soal Bayar Layanan Starlink untuk Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon dan sekutu Amerika Serikat (AS) sedang menjajaki semua opsi untuk mempertahankan layanan satelit Starlink untuk Ukraina.
Sebelumnya, miliarder Elon Musk mengatakan dia tidak lagi bersedia menyediakan komunikasi secara gratis pada Ukraina.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menjelaskan hal itu saat ditanya apakah pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mempertimbangkan permintaan Musk agar Pentagon membayar tagihan untuk komunikasi internet satelit di Ukraina.
“Dengar, kami memahami pentingnya kemampuan ini untuk memastikan komunikasi yang stabil bagi pasukan Ukraina khususnya,” ujar Jean-Pierre.
Starlink, yang dioperasikan perusahaan SpaceX milik Musk, telah menjadi alat komunikasi utama bagi pasukan Ukraina sejak awal konflik dengan Rusia.
Menurut juru bicara itu, Pentagon “bekerja dengan sekutu dan mitra untuk melihat semua opsi tentang cara terbaik untuk mendukung kebutuhan yang diidentifikasi Ukraina secara khusus.”
“Pertanyaan lebih lanjut tentang masalah ini harus dirujuk ke Departemen Pertahanan,” papar dia.
Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengkonfirmasi pada Jumat bahwa, "Departemen telah berkomunikasi dengan SpaceX mengenai Starlink."
Meski demikian, dia menolak menjelaskan lebih rinci tentang sifat kontak tersebut.
“Departemen Pertahanan AS memahami kerapuhan komunikasi satelit dan pentingnya mereka bagi Ukraina tidak hanya di medan perang, tetapi di dalam negara itu sendiri," papar Singh.
Pada Kamis CNN menerbitkan surat, yang katanya telah dikirim SpaceX ke Pentagon pada September. Surat itu menuntut agar Pentagon menutupi biaya pengoperasian sistem di Ukraina.
“Perusahaan tidak lagi dalam posisi untuk lebih lanjut menyumbangkan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas,” bunyi dokumen itu.
Musk bereaksi terhadap laporan tersebut dengan menunjukkan bahwa "pesaingnya dalam peluncuran dan komunikasi luar angkasa," Lockheed Martin dan Boeing, telah bersama-sama menerima lebih dari USD60 miliar dalam kontrak pertahanan pada tahun 2021 saja.
Pengusaha itu menjelaskan dalam serangkaian tweet bagaimana menjaga komunikasi "perang" jauh lebih sulit dan mahal.
Dia mengatakan perusahaan kedirgantaraannya diduga dipaksa untuk mengalihkan "sumber daya besar-besaran" dan "membakar" sekitar USD20 juta per bulan untuk melindungi layanan dari serangan siber dan gangguan.
“Rusia secara aktif berusaha membunuh Starlink,” klaim Musk, memperingatkan bahwa Moskow bisa berhasil dalam upayanya.
“Starlink adalah sistem komunikasi utama tentara Ukraina di medan perang. Jika ada orang lain yang menginginkan pekerjaan ini, silakan menjadi tamu saya,” tulis dia.
Sebelumnya, miliarder Elon Musk mengatakan dia tidak lagi bersedia menyediakan komunikasi secara gratis pada Ukraina.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menjelaskan hal itu saat ditanya apakah pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mempertimbangkan permintaan Musk agar Pentagon membayar tagihan untuk komunikasi internet satelit di Ukraina.
“Dengar, kami memahami pentingnya kemampuan ini untuk memastikan komunikasi yang stabil bagi pasukan Ukraina khususnya,” ujar Jean-Pierre.
Starlink, yang dioperasikan perusahaan SpaceX milik Musk, telah menjadi alat komunikasi utama bagi pasukan Ukraina sejak awal konflik dengan Rusia.
Menurut juru bicara itu, Pentagon “bekerja dengan sekutu dan mitra untuk melihat semua opsi tentang cara terbaik untuk mendukung kebutuhan yang diidentifikasi Ukraina secara khusus.”
“Pertanyaan lebih lanjut tentang masalah ini harus dirujuk ke Departemen Pertahanan,” papar dia.
Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengkonfirmasi pada Jumat bahwa, "Departemen telah berkomunikasi dengan SpaceX mengenai Starlink."
Meski demikian, dia menolak menjelaskan lebih rinci tentang sifat kontak tersebut.
“Departemen Pertahanan AS memahami kerapuhan komunikasi satelit dan pentingnya mereka bagi Ukraina tidak hanya di medan perang, tetapi di dalam negara itu sendiri," papar Singh.
Pada Kamis CNN menerbitkan surat, yang katanya telah dikirim SpaceX ke Pentagon pada September. Surat itu menuntut agar Pentagon menutupi biaya pengoperasian sistem di Ukraina.
“Perusahaan tidak lagi dalam posisi untuk lebih lanjut menyumbangkan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas,” bunyi dokumen itu.
Musk bereaksi terhadap laporan tersebut dengan menunjukkan bahwa "pesaingnya dalam peluncuran dan komunikasi luar angkasa," Lockheed Martin dan Boeing, telah bersama-sama menerima lebih dari USD60 miliar dalam kontrak pertahanan pada tahun 2021 saja.
Pengusaha itu menjelaskan dalam serangkaian tweet bagaimana menjaga komunikasi "perang" jauh lebih sulit dan mahal.
Dia mengatakan perusahaan kedirgantaraannya diduga dipaksa untuk mengalihkan "sumber daya besar-besaran" dan "membakar" sekitar USD20 juta per bulan untuk melindungi layanan dari serangan siber dan gangguan.
“Rusia secara aktif berusaha membunuh Starlink,” klaim Musk, memperingatkan bahwa Moskow bisa berhasil dalam upayanya.
“Starlink adalah sistem komunikasi utama tentara Ukraina di medan perang. Jika ada orang lain yang menginginkan pekerjaan ini, silakan menjadi tamu saya,” tulis dia.
(sya)