AS Bantu Senjata Lagi ke Ukraina Senilai Rp11,2 Triliun, Sebut Rusia Kejam
loading...
A
A
A
“Rusia telah meluncurkan ratusan roket ke kota-kota besar Ukraina. Pasukan Ukraina telah berhasil menembak jatuh rudal, tetapi mereka membutuhkan lebih banyak kemampuan pertahanan udara,” bunyi pernyataan tersebut.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa Rusia telah menembakkan lebih dari 80 rudal ke sasaran Ukraina selama satu periode 24 jam baru-baru ini dan pertahanan udara Ukraina mampu mencegat sekitar setengahnya.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian AS terhadap perang, mengatakan bahwa intersepsi menggunakan banyak amunisi karena kemungkinan Ukraina menembakkan lebih dari satu peluru ke setiap rudal yang masuk.
Pengumuman bantuan AS menutup serangkaian komitmen dari sekutu Barat minggu ini.
Inggris mengatakan pekan lalu akan menyediakan rudal untuk NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile Systems) yang rencananya akan dikirim Pentagon ke Ukraina. Inggris juga mengirimkan ratusan drone dan 18 senjata artileri howitzer.
Jerman telah mengirimkan yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T yang dijanjikan; Prancis menjanjikan lebih banyak artileri, sistem anti-pesawat dan rudal; Belanda mengatakan akan mengirim rudal dan Kanada berencana mengirim peralatan musim dingin, kamera drone, dan komunikasi satelit.
Komitmen sekutu Barat itu muncul ketika Rusia telah mengintensifkan serangannya, menghantam wilayah Kiev dengan drone kamikaze dan menembakkan rudal di tempat lain ke sasaran sipil, termasuk rumah sakit, taman kanak-kanak dan bangunan lain di kota Nikopol, di seberang sungai dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki pasukan Moskow.
Serangan besar-besaran Rusia awal pekan ini digambarkan sebagai balas dendam Moskow atas pengeboman Jembatan Crimea yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Crimea.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa Rusia telah menembakkan lebih dari 80 rudal ke sasaran Ukraina selama satu periode 24 jam baru-baru ini dan pertahanan udara Ukraina mampu mencegat sekitar setengahnya.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian AS terhadap perang, mengatakan bahwa intersepsi menggunakan banyak amunisi karena kemungkinan Ukraina menembakkan lebih dari satu peluru ke setiap rudal yang masuk.
Pengumuman bantuan AS menutup serangkaian komitmen dari sekutu Barat minggu ini.
Inggris mengatakan pekan lalu akan menyediakan rudal untuk NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile Systems) yang rencananya akan dikirim Pentagon ke Ukraina. Inggris juga mengirimkan ratusan drone dan 18 senjata artileri howitzer.
Jerman telah mengirimkan yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T yang dijanjikan; Prancis menjanjikan lebih banyak artileri, sistem anti-pesawat dan rudal; Belanda mengatakan akan mengirim rudal dan Kanada berencana mengirim peralatan musim dingin, kamera drone, dan komunikasi satelit.
Komitmen sekutu Barat itu muncul ketika Rusia telah mengintensifkan serangannya, menghantam wilayah Kiev dengan drone kamikaze dan menembakkan rudal di tempat lain ke sasaran sipil, termasuk rumah sakit, taman kanak-kanak dan bangunan lain di kota Nikopol, di seberang sungai dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki pasukan Moskow.
Serangan besar-besaran Rusia awal pekan ini digambarkan sebagai balas dendam Moskow atas pengeboman Jembatan Crimea yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Crimea.
(min)