Kremlin: Tujuan Operasi Militer Khusus di Ukraina Bisa Dicapai Lewat Negosiasi

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 03:40 WIB
loading...
Kremlin: Tujuan Operasi...
Kremlin: Tujuan Operasi Militer Khusus di Ukraina Bisa Dicapai Lewat Negosiasi. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin , Dmitry Peskov menyatakan bahwa tujuan "operasi militer khusus" Moskow di Ukraina tidak berubah. Namun, tujuan itu dapat dicapai melalui negosiasi.

Komentar kepada surat kabar Rusia Izvestia adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan minggu ini yang menekankan keterbukaan Moskow untuk pembicaraan. Terlihat ada perubahan nada yang mengikuti serangkaian kekalahan memalukan bagi pasukan Rusia saat perang di Ukraina mendekati akhir bulan kedelapan.



"Arahnya tidak berubah, operasi militer khusus terus berlanjut, itu terus berlanjut agar kami mencapai tujuan kami," kata Peskov seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/10/2022). "Namun, kami telah berulang kali menegaskan bahwa kami tetap terbuka untuk negosiasi untuk mencapai tujuan kami," lanjutnya.

Peskov menambahkan, bagaimanapun, bahwa dia tidak melihat prospek untuk pembicaraan dengan Barat dalam waktu dekat karena sikap "bermusuhan" terhadap Rusia.

"Dibutuhkan dua pihak untuk berdialog. Karena Barat sekarang mengambil sikap yang sangat, sangat bermusuhan terhadap kami, kecil kemungkinan akan ada prospek seperti itu dalam waktu dekat," lanjut Peskov. "Namun demikian, Turki, serta sejumlah negara lain, terus mencoba menengahi dengan beberapa cara," katanya.

Sebelumnya, Rusia telah mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi, referensi yang berulang minggu ini tentang kemungkinan dialog sangat mencolok.



Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada hari Selasa, bahwa Moskow terbuka untuk pembicaraan dengan Barat, tetapi Amerika Serikat menolak pernyataan itu sebagai "postur".

"Kami tidak akan mengejar siapa pun. Jika ada proposal serius yang spesifik, kami siap untuk mempertimbangkannya," kata Lavrov. "Ketika kami mendapatkan semacam sinyal, kami akan siap untuk mempertimbangkannya," lanjutnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mengesampingkan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin, setelah Rusia mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina bulan lalu dan menghujani kota-kota Ukraina minggu ini setelah serangan di jembatan penting antara Rusia dan Krimea yang dicaplok.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)