Inggris Akan Pasok Ukraina Senjata Canggih untuk Lawan Rudal Rusia
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris pada Kamis (13/10/2022) mengumumkan akan memasok Ukraina dengan senjata canggih yang mampu menembak jatuh rudal jelajah Rusia .
Pasokan senjata canggih ini merupakan yang pertama kalinya oleh London sejak Moskow menginvasi Kiev pada Februari lalu.
Senjata tersebut adalah Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM). Misil ini akan digunakan pada Norwegian/National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) pasokan Amerika Serikat (AS).
Pengumuman Inggris itu muncul setelah sekutu-sekutu Barat pada Rabu berjanji untuk segera mengirimkan pertahanan udara baru ke Ukraina untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan udara Rusia.
Pada hari Senin, Rusia menghujani sekitar 16 kota di Ukraina dengan rudal secara besar-besaran. Serangan massal ini diklaim sebagai pembalasan atas ledakan yang menghantam Jembatan Crimea—jembatan terpanjang di Eropa yang dibangun Moskow untuk menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia.
"Roket AMRAAM...akan diberikan dalam beberapa minggu mendatang untuk digunakan dengan sistem pertahanan udara NASAMS yang dijanjikan oleh AS," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
"Roket-roket itu akan membantu melindungi infrastruktur nasional penting Ukraina," lanjut kementerian tersebut.
Inggris juga mengatakan akan mengirim ratusan pesawat tak berawak untuk mendukung dinas intelijen Ukraina serta 18 senjata artileri howitzer, selain 64 unit yang sudah dikirim.
"Senjata-senjata ini akan membantu Ukraina mempertahankan langitnya dari serangan dan memperkuat pertahanan rudal mereka secara keseluruhan bersama NASAMS AS," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Selasa meminta negara-negara G7 termasuk Inggris untuk membantu Kiev menciptakan "perisai udara".
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan "prioritas utama" dukungan Barat untuk Ukraina adalah memberi Kiev lebih banyak pertahanan udara untuk melindungi dari serangan tanpa pandang bulu Rusia.
Menteri pertahanan dari aliansi militer Barat tersebut dijadwalkan bertemu pada hari Kamis di Brussels.
Lihat Juga: Pangeran Harry Punya Musuh Bebuyutan di Keluarga Kerajaan yang Halanginya dan Raja Charles III Rekonsiliasi
Pasokan senjata canggih ini merupakan yang pertama kalinya oleh London sejak Moskow menginvasi Kiev pada Februari lalu.
Senjata tersebut adalah Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM). Misil ini akan digunakan pada Norwegian/National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) pasokan Amerika Serikat (AS).
Pengumuman Inggris itu muncul setelah sekutu-sekutu Barat pada Rabu berjanji untuk segera mengirimkan pertahanan udara baru ke Ukraina untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan udara Rusia.
Pada hari Senin, Rusia menghujani sekitar 16 kota di Ukraina dengan rudal secara besar-besaran. Serangan massal ini diklaim sebagai pembalasan atas ledakan yang menghantam Jembatan Crimea—jembatan terpanjang di Eropa yang dibangun Moskow untuk menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia.
"Roket AMRAAM...akan diberikan dalam beberapa minggu mendatang untuk digunakan dengan sistem pertahanan udara NASAMS yang dijanjikan oleh AS," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
"Roket-roket itu akan membantu melindungi infrastruktur nasional penting Ukraina," lanjut kementerian tersebut.
Inggris juga mengatakan akan mengirim ratusan pesawat tak berawak untuk mendukung dinas intelijen Ukraina serta 18 senjata artileri howitzer, selain 64 unit yang sudah dikirim.
"Senjata-senjata ini akan membantu Ukraina mempertahankan langitnya dari serangan dan memperkuat pertahanan rudal mereka secara keseluruhan bersama NASAMS AS," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Selasa meminta negara-negara G7 termasuk Inggris untuk membantu Kiev menciptakan "perisai udara".
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan "prioritas utama" dukungan Barat untuk Ukraina adalah memberi Kiev lebih banyak pertahanan udara untuk melindungi dari serangan tanpa pandang bulu Rusia.
Menteri pertahanan dari aliansi militer Barat tersebut dijadwalkan bertemu pada hari Kamis di Brussels.
Lihat Juga: Pangeran Harry Punya Musuh Bebuyutan di Keluarga Kerajaan yang Halanginya dan Raja Charles III Rekonsiliasi
(min)